Jakarta (ANTARA News) - Jumlah pemudik yang menggunakan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat cenderung menurun hingga H-4 Lebaran.

"Tahun ini pemudik menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya," kata staf Tata Usaha Terminal Kalideres Iwan Rukiyadi saat ditemui di terminal Kalideres Jakarta, Selasa.

Iwan mengaku Kepala Terminal Kalideres Djoko Sukarno sedang sakit sehingga tidak dapat ditemui meski tetap bertugas setiap hari.

Penurunan jumlah penumpang itu menurut Iwan karena masyarakat cenderung memilih moda transportasi lain.

"Sekarang orang lebih banyak memilih kereta api dibandingkan bus, mungkin hanya penumpang yang jarak pendek yang memilih bus," ungkap Iwan.

Dalam catatan Iwan, pada H-7 tahun ini ada 2.845 penumpang yang diberangkatkan, H-6 ada 3.700 orang, H-5 ada 6.354 orang.

Jumlah tersebut menurun dibandingkan pada 2014 yaitu pada H-7 ada 3.374 orang, H-6 terdapat 3.196 orang, H-5 mencapai 4.113 orang, H-4 mencapai 7.070 orang, H-3 adalah 5.554 orang, H-2 mencapai 2.265 orang dan H-1 hanya 1.544 orang. Total jumlah penumpang selama tujuh hari menjelang Lebaran yakni 33.732 orang.

Padahal pada 2013, jumlah tersebut adalah 2 kali lipatnya yaitu 61.867 orang.

Menurunnya penumpang menurut Iwan juga mungkin disebabkan banyaknya agen bus yang memberangkatkan langsung penumpang tanpa melalui terminal.

"Di sekitar terminal banyak titik-titik agen seperti di Tangerang, Batu Ceper, Cengkareng maupun Tanah Tinggi, sehingga kami tidak bisa mendata penumpang yang berangkat dari agen," jelas Iwan.

Di terminal Kalideres ada 85 Perusahaan Otobus (PO) yang beroperasi.

"Kalau pulau Jawa paling jauh ke Madura, sedangkan PO yang beroperasi di Pulau Sumatera yang terjauh adalah ke Banda Aceh, hanya saja PO itu sudah susah payah karena perjalanan lama, mencapai 3 hari 2 malam," tambah Iwan.

Meski penumpang menurun, Iwan mengaku petugas tetap bersiaga di Terminal Kaliders.

"Persiapan tetap sesuai standar, kami ada posko kesehatan, posko tes urine, posko PMI, posko uji KIR, dan kelengkapan lain. Memang masih ada bus yang tidak lolos uji KIR misalnya ada kaca depan bus yang pecah biasanya di jalur Sumatera karena di sana kaca bus kadang ditimpuk orang tidak dikenal," ungkap Iwan.

Pihaknya juga masih menemukan sopir yang tidak lolos tes urine.

"Pada H-7 dan H-5 masing-masing 1 orang supir yang tidak lolos tes urine, menurut dokter mereka menggunakan obat China," jelas Iwan.

Total ada 68 orang petugas yang bertugas di Terminal Kalideres yang terbagi dalam 3 waktu pembagian kerja sejak H-7 hingga H+7 Lebaran tahun ini.

Berdasarkan pengamatan, bus-bus AKAP tampak memenuhi terminal Kalideres, sementara penumpang memadati ruang tunggu yang terbatas di depan loket PO.