H-4 truk masih melintas di Bakauheni
14 Juli 2015 03:51 WIB
Larangan Truk Melintas Sejumlah truk berada dalam antrean kendaraan di Jalan Raya Tugurejo, Ngaliyan, Semarang, Jateng, Senin (13/7/15). Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jawa Tengah melarang angkutan barang (selain pengangkut sembako, BBM, BBG dan Pos) bermuatan berat seperti truk, kontainer, dan truk gandeng untuk tidak melintas di seluruh ruas jalan mulai H-5 sampai H+3 Lebaran. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Bakauheni, Lampung (ANTARA News) - Hingga H-4 Idul Fitri 1436 Hijriah, ratusan truk masih melintas di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Berdasarkan data Pelabuhan Merak, Banten, hingga H-4 sebanyak 747 truk golongan V hingga golongan VII menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, sedangkan di Pelabuhan Bakauheni tercatat 260 truk golongan V sampai IX masih melintas untuk menyeberang ke Jawa.
Berdasarkan pantauan di Bakauheni, Senin malam, ratusan truk, baik yang membawa sembako maupun bahan industri masih melintas meskipun cenderung mengalami penurunan yang signifikan.
Saat ini, kendaraan truk ekspedisi yang mengangkut logistik bahan pokok, sayuran, buah-buahan, kelontongan dan elektronika diperbolehkan menyeberang ke Bakauheni, Lampung.
Ratusan truk masih nampak turun dari kapal-kapal yang datang dari Pelabuhan Merak Banten.
Sementara itu, arus mudik di Jalan Lintas Sumatera ruas Bakauheni-Bandarlampung semakin padat, bahkan truk pengangkut non sembako masih ramai melintasi rute utama arus mudik Sumatera-Jawa itu.
Berdasarkan pantauan di sejumlah titik Jalinsum ruas Bandarlampung-Bakauheni pada Selasa pagi atau empat hari sebelum Lebaran (H-4), arus mudik dari Jawa ke Sumatera atau sebaliknya, makin padat melintasi jalan tersebut.
Meski arus mudik mulai ramai, namun truk non sembako tetap bebas melintas sehingga menghambat kelancaran arus mudik tersebut.
Sebagian truk itu juga parkir di sisi jalan lintas Sumatera itu sehingga menimbulkan kemacetan. Banyak juga pengemudi truk yang melintas di jalan belum beraspal di sisi Jalinsum itu sehingga menimbulkan debu tebal.
Arus mudik di Jalinsum makin padat dan puncaknya diperkirakan terjadi pada H-3.
Para pemudik pengguna kendaraan pribadi berharap petugas Dishub Provinsi Lampung dan kepolisian diharapkan bertindak tegas menerapkan peraturan dengan melarang truk non sembako melintasi Jalinsum mulai H-4 sampai H+4.
Berdasarkan data Pelabuhan Merak, Banten, hingga H-4 sebanyak 747 truk golongan V hingga golongan VII menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, sedangkan di Pelabuhan Bakauheni tercatat 260 truk golongan V sampai IX masih melintas untuk menyeberang ke Jawa.
Berdasarkan pantauan di Bakauheni, Senin malam, ratusan truk, baik yang membawa sembako maupun bahan industri masih melintas meskipun cenderung mengalami penurunan yang signifikan.
Saat ini, kendaraan truk ekspedisi yang mengangkut logistik bahan pokok, sayuran, buah-buahan, kelontongan dan elektronika diperbolehkan menyeberang ke Bakauheni, Lampung.
Ratusan truk masih nampak turun dari kapal-kapal yang datang dari Pelabuhan Merak Banten.
Sementara itu, arus mudik di Jalan Lintas Sumatera ruas Bakauheni-Bandarlampung semakin padat, bahkan truk pengangkut non sembako masih ramai melintasi rute utama arus mudik Sumatera-Jawa itu.
Berdasarkan pantauan di sejumlah titik Jalinsum ruas Bandarlampung-Bakauheni pada Selasa pagi atau empat hari sebelum Lebaran (H-4), arus mudik dari Jawa ke Sumatera atau sebaliknya, makin padat melintasi jalan tersebut.
Meski arus mudik mulai ramai, namun truk non sembako tetap bebas melintas sehingga menghambat kelancaran arus mudik tersebut.
Sebagian truk itu juga parkir di sisi jalan lintas Sumatera itu sehingga menimbulkan kemacetan. Banyak juga pengemudi truk yang melintas di jalan belum beraspal di sisi Jalinsum itu sehingga menimbulkan debu tebal.
Arus mudik di Jalinsum makin padat dan puncaknya diperkirakan terjadi pada H-3.
Para pemudik pengguna kendaraan pribadi berharap petugas Dishub Provinsi Lampung dan kepolisian diharapkan bertindak tegas menerapkan peraturan dengan melarang truk non sembako melintasi Jalinsum mulai H-4 sampai H+4.
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: