Mensos tinjau pengungsian Raung di Bondowoso
12 Juli 2015 16:55 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kanan) mengamati tenda pengungsian di Desa Sumberwringin, Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (12/7). Selain meninjau persiapan posko pengungsian sementara, Mensos Khofifah juga mengamati kondisi Gunung Raung. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Bondowoso (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meninjau posko pengungsian yang disediakan untuk mengantisipasi dampak luas letusan Gunung Raung di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Minggu.
Khofifah berkunjung ke posko pengungsian yang terletak di lapangan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso. Hingga kini tenda pengungsian itu belum difungsikan karena belum ada warga Bondowoso yang diungsikan terkait Raung.
Ia mengapresiasi kesiapan yang telah maksimal dilakukan oleh Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) Gunung Raung di Kabupaten Bondowoso, meskipun masih ada yang perlu ditingkatkan.
Kunjungannya ke Bondowoso, kata dia, dalam rangka mendorong maksimalnya antisipasi daerah menghadapi bencana terkait meletusnya gunung berketinggian 3.332 meter dari permukaan laut yang terletak di perbatasan Bondowoso, Banyuwangi dan Jember itu.
"Ini dalam rangka antisipasi, dan mungkin ada yang perlu dimaksimalkan terkait langkah-langkah yang harus dikerjakan terkait Gunung Raung ini, seperti dapur umum lapangan yang ternyata mobilnya hanya ada satu dari BNPB," katanya.
Karena itu, Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu meminta Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso segera meminta tambahan mobil dapur umum lapangan ke kementerian yang ia pimpin.
Ia mengemukakan bahwa masing-masing daerah yang masuk kategori rawan bencana, seperti Bondowoso ini mempunyai hak untuk memiliki mobil dapur umum lapangan lebih dari satu.
Pada kesemptan itu Menteri Sosial juga meminta Satgas PB Bondowoso agar memasang alarm di setiap titik kawasan rawan bencana. Hal itu diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan warga terhadap bencana jika terjadi sewaktu-waktu.
Khofifah juga mengingatkan Satgas PB Gunung Raung yang dikomandani oleh Letkol (Arh) Sudrajat (sehari-hari sebagai Komandan Komando Distrik Militer Bondowoso) agar siaga 24 jam untuk mengantisipasi dampak lebih luas dari letusan Raung.
Khofifah berkunjung ke posko pengungsian yang terletak di lapangan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso. Hingga kini tenda pengungsian itu belum difungsikan karena belum ada warga Bondowoso yang diungsikan terkait Raung.
Ia mengapresiasi kesiapan yang telah maksimal dilakukan oleh Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) Gunung Raung di Kabupaten Bondowoso, meskipun masih ada yang perlu ditingkatkan.
Kunjungannya ke Bondowoso, kata dia, dalam rangka mendorong maksimalnya antisipasi daerah menghadapi bencana terkait meletusnya gunung berketinggian 3.332 meter dari permukaan laut yang terletak di perbatasan Bondowoso, Banyuwangi dan Jember itu.
"Ini dalam rangka antisipasi, dan mungkin ada yang perlu dimaksimalkan terkait langkah-langkah yang harus dikerjakan terkait Gunung Raung ini, seperti dapur umum lapangan yang ternyata mobilnya hanya ada satu dari BNPB," katanya.
Karena itu, Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu meminta Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso segera meminta tambahan mobil dapur umum lapangan ke kementerian yang ia pimpin.
Ia mengemukakan bahwa masing-masing daerah yang masuk kategori rawan bencana, seperti Bondowoso ini mempunyai hak untuk memiliki mobil dapur umum lapangan lebih dari satu.
Pada kesemptan itu Menteri Sosial juga meminta Satgas PB Bondowoso agar memasang alarm di setiap titik kawasan rawan bencana. Hal itu diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan warga terhadap bencana jika terjadi sewaktu-waktu.
Khofifah juga mengingatkan Satgas PB Gunung Raung yang dikomandani oleh Letkol (Arh) Sudrajat (sehari-hari sebagai Komandan Komando Distrik Militer Bondowoso) agar siaga 24 jam untuk mengantisipasi dampak lebih luas dari letusan Raung.
Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: