Srebrenica, Bosnia-Herzegovina (ANTARA News) - Sekumpulan orang yang marah melemparkan batu dan botol plastik sehingga memaksa Perdana Menteri Serbia meninggalkan seremoni Sabtu waktu setempat untuk menandai peringatan ke-20 pembantaian 8.000 muslim Srebrenica di Bosnia yang menjadi kejahatan terburuk Eropa sejak Perang Dunia II.

Perdana Menteri Aleksandar Vucic baru saja meletakkan karangan bunga di sebuah monumen untuk menengan ribuan pria dan bocah laki-laki muslim Bosnia, ketika sekumpulan orang yang berteriak 'Allahu Akbar' melemparkan batu.

Vucic berlari sambil dilindungi dengan payung oleh para pengawalnya yang terkena lemparan batu dari kelompok orang yang juga menyumpahi pemimpin Serbia itu.

Vucic, yang negaranya menyokong Serbia Bosnia dalam perang etnis 1990-an di Bosnia, termasuk tamu kehormatan yang diundang, yang juga meliputi mantan presiden AS Bill Clinton, dan puluhan ribu orang yang menghadiri peringatan di kota Bosnia timur itu.

Seorang imam meredakan kemarahan massa untuk kemudian beralih kepada pemakaman korban-korban pembantaian yang baru ditemukan.

Vucic belum lama ini mengecam kejahatan mengerikan di Srebrenica di mana 8.000 lelaki muslim dibunuh pasukan Serbia Bosnia yang menduduki Srebrenica pada Juli 1995, hampir akhir perang Bosnia.

Serbia menyebut insiden pelemparan baru itu sebagai upaya pembunuhan dan menuntut Bosnia mengutuknya.

"Itu adalah serangan bukan hanya terhadap Vucic tetapi terhadap semua Serbia dan kebijakan perdamaian dan kerja sama kawasannya," kata Menteri Luar Negeri Ivica Dacic.

Sedangkan Wali Kota Srebrenica Camil Durakovic menyebut serangan lemparan itu sebagai pekerjaan orang-orang gila, demikian AFP.