Oasis investasi Rp1,4 triliun dan tambah pabrik
10 Juli 2015 21:49 WIB
Ilustrasi. Produksi Air Minum Kemasan. Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat air minum dalam kemasan di Jakarta, Kamis (30/4). Menurut Asosiasi Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) produksi air minum dalam kemasan triwulan pertama tahun 2015 sebesar 5,8 miliar liter, catatan tersebut tumbuh 11,53 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 5,2 miliar liter. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) PT Oasis Waters International akan menambah investasinya hingga total Rp1,4 triliun, yakni Rp1,1 triliun pada periode 2011-2015 dan pada 2016 siap menggelontorkan Rp300 miliar.
"Jumlah penduduk yang besar dan kebutuhan akan produk berkualitas menjadi magnet bagi industri ini untuk meningkatkan produksi dan investasi," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui siaran pers di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, iklim investasi Tanah Air terus bergairah seiring pasar dalam negeri yang prospektif, dan hal itu membuktikan pasar dalam negeri terus tumbuh dan menyuburkan bisnis ini.
Menperin menambahkan, komitmen investasi tersebut merupakan wujud optimisme pelaku industri di tengah pertumbuhan ekonomi global yang masih sementara ini lemah.
Dalam hal ini, Menperin mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan Oasis yang menggambarkan prospektifnya investasi di Indonesia.
Optimisme itu, imbuh Menperin ditegaskan lagi dengan alokasi investasi untuk membangun pabrik baru milik Oasis di Semarang, Jawa Tengah, yang rencananya beroperasi 2016.
Perusahaan juga menggunakan sebagian dana lainnya untuk memperkuat rantai distribusi hingga ke konsumen. Menurut Chairman Oasis Alfi Gunawan berharap agresivitas ekspansi bermuara pada tercapainya target menjadi perusahaan AMDK terbesar kedua di tahun depan. "Kami optimistis mampu meningkatkan market share dari saat ini 13 persen menjadi 20 persen," kata Alfi.
"Jumlah penduduk yang besar dan kebutuhan akan produk berkualitas menjadi magnet bagi industri ini untuk meningkatkan produksi dan investasi," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui siaran pers di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, iklim investasi Tanah Air terus bergairah seiring pasar dalam negeri yang prospektif, dan hal itu membuktikan pasar dalam negeri terus tumbuh dan menyuburkan bisnis ini.
Menperin menambahkan, komitmen investasi tersebut merupakan wujud optimisme pelaku industri di tengah pertumbuhan ekonomi global yang masih sementara ini lemah.
Dalam hal ini, Menperin mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan Oasis yang menggambarkan prospektifnya investasi di Indonesia.
Optimisme itu, imbuh Menperin ditegaskan lagi dengan alokasi investasi untuk membangun pabrik baru milik Oasis di Semarang, Jawa Tengah, yang rencananya beroperasi 2016.
Perusahaan juga menggunakan sebagian dana lainnya untuk memperkuat rantai distribusi hingga ke konsumen. Menurut Chairman Oasis Alfi Gunawan berharap agresivitas ekspansi bermuara pada tercapainya target menjadi perusahaan AMDK terbesar kedua di tahun depan. "Kami optimistis mampu meningkatkan market share dari saat ini 13 persen menjadi 20 persen," kata Alfi.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: