Dishubkominfo Madiun cek kelaikan angkutan umum
10 Juli 2015 20:11 WIB
Ilustrasi. Bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang melayani arus mudik dari Banda Aceh ke berbagai kota di Indonesia memakai pengaman jaring besi pada bagian kaca depan di Terminal Terpadu Batoh, Banda Aceh, Kamis (24/7). Pemakaian jaring besi itu untuk mengamankan bus dari pelemparan batu yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab dilintasan jalan nasional Banda Aceh-Medan. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Madiun (ANTARA News) - Petugas Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Madiun, Jawa Timur, mengecek kelaikan kondisi angkutan umum di Terminal Purbaya Madiun menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2015.
Pengecekan yang melibatkan anggota Kepolisin Resor Madiun Kota tersebut dilakukan terhadap sejumlah bus angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP), Jumat.
Kepala Dishubkominfo Kota Madiun Heri Suwartono mengatakan pengecekan kalaikan dilakukan pada kondisi roda kendaraan, lampu sein, klakson, rem, maupun kondisi alat pemecah kaca yang penting digunakan saat keadaan genting.
Petugas juga menyisir bagian dalam bus untuk mengecek kelengkapan surat-surat kendaraan, kondisi awak bus, maupun tarif kendaraan.
"Pemeriksaan kelaikan armada ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada pemudik sekaligus untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas," ujar Heri Suwartono kepada wartawan.
Pihaknya juga memantau tarif armada yang dimungkinkan dimanfaatkan oknum untuk menaikkan tarif di luar ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Mengenai tarif, sudah ada ketentuan, yakni ada batas atas dan batas bawahnya. Kalau batas atas Rp27.000 dan batas bawahnya Rp23.000 untuk jurusan Madiun-Surabaya. Jika melebihi itu, jelas tidak boleh dan akan kami laporkan ke Dishub dan LLAJ Provinsi Jawa Timur," katanya.
Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan, secara umum kondisi armada bus, baik antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun antarkota dalam provinsi (AKDP), semua dalam keadaan laik jalan.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasional Polres Madiun Kota, Kompol Suhono, menyatakan, dari sisi kelengkapan surat kendaraan, dipastikan sudah siap. Meski demikian, ia meminta kewaspadaan para pemudik sebab kepolisian memprediksikan ada kerawanan tindak kriminalitas selama masa angkutan lebaran.
"Ada kerawanan kejahatan dalam bus, makanya para pemudik diimbau untuk waspada. Bisa berbentuk copet, bisa gendam atau hipnotis, dan bius. Pokoknya tetap waspada," katanya.
Selama masa angkutan Lebaran 1436 H, kepolisian memfokuskan terhadap keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas para pemudik, serta keamanan dari sisi kriminalitas.
Pengecekan yang melibatkan anggota Kepolisin Resor Madiun Kota tersebut dilakukan terhadap sejumlah bus angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP), Jumat.
Kepala Dishubkominfo Kota Madiun Heri Suwartono mengatakan pengecekan kalaikan dilakukan pada kondisi roda kendaraan, lampu sein, klakson, rem, maupun kondisi alat pemecah kaca yang penting digunakan saat keadaan genting.
Petugas juga menyisir bagian dalam bus untuk mengecek kelengkapan surat-surat kendaraan, kondisi awak bus, maupun tarif kendaraan.
"Pemeriksaan kelaikan armada ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada pemudik sekaligus untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas," ujar Heri Suwartono kepada wartawan.
Pihaknya juga memantau tarif armada yang dimungkinkan dimanfaatkan oknum untuk menaikkan tarif di luar ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Mengenai tarif, sudah ada ketentuan, yakni ada batas atas dan batas bawahnya. Kalau batas atas Rp27.000 dan batas bawahnya Rp23.000 untuk jurusan Madiun-Surabaya. Jika melebihi itu, jelas tidak boleh dan akan kami laporkan ke Dishub dan LLAJ Provinsi Jawa Timur," katanya.
Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan, secara umum kondisi armada bus, baik antarkota antarprovinsi (AKAP) maupun antarkota dalam provinsi (AKDP), semua dalam keadaan laik jalan.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasional Polres Madiun Kota, Kompol Suhono, menyatakan, dari sisi kelengkapan surat kendaraan, dipastikan sudah siap. Meski demikian, ia meminta kewaspadaan para pemudik sebab kepolisian memprediksikan ada kerawanan tindak kriminalitas selama masa angkutan lebaran.
"Ada kerawanan kejahatan dalam bus, makanya para pemudik diimbau untuk waspada. Bisa berbentuk copet, bisa gendam atau hipnotis, dan bius. Pokoknya tetap waspada," katanya.
Selama masa angkutan Lebaran 1436 H, kepolisian memfokuskan terhadap keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas para pemudik, serta keamanan dari sisi kriminalitas.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/Louis Rika
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: