Satgas Penanggulangan Bencana Bondowoso sisir radius bahaya Raung
10 Juli 2015 14:20 WIB
Erupsi Gunung Raung. Asap solfatara menyembur dari Gunung Raung terlihat dari Desa Sumber Arum, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (4/7/15). Aktivitas gunung yang masuk ke dalam wilayah Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo dan Jember itu tercatat mengalami peningkatan gempa tremor dengan amplitudo antara 23-32 mm sejak status ditetapkan menjadi Siaga Level III pada 29 Juni 2015. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)
Bondowoso (ANTARA News) - Tim Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Gunung Raung Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Jumat menyisir lokasi dalam radius bahaya akibat letusan gunung tersebut agar tidak ada penduduk tinggal atau beraktivitas.
Penyisiran itu dipimpin oleh Komandan Satgas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) Gunung Raung Letkol (Arh) Sudrajat yang sehari-hari menjadbat sebagai Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) Bondowoso.
"Sesuai rekomendasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) radius bahaya dari Gunung Raung ini adalah 3 kilometer, namun dalam radius 6 kilometer saja, sudah tidak ada warga," kata Sudrajat.
Ia menjelaskan pihaknya telah berusaha menyisir ke perkampungan terdekat dengan kawah Gunung Raung, yakni Dusun Sepanas, Desa Rejoagung, Kecamatn Sumber Wringin, yang berjarak sekitar 7 kilometer dari kawah.
Bahkan tim gabungan bersama TNI, Polri, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan dan lainnya itu telah melakukan penyisiran hingga ke jarak 6 kilometer dari kawah, namun tidak ditemukan warga yang tinggal di kawasan itu.
"Jadi kami pastikan bahwa warga sudah mematuhi apa yang kami sampaikan untuk menjaga keamanan mereka. Kami juga menyampaikan sosialisasi lagi kepada warga di Dusun Sepanas yang penduduknya berjumlah 25 kepala keluarga atau sekitar 50 jiwa mengenai bahaya Gunung Raung ini," katanya.
Pihaknya memastikan semua rencana sudah matang jika muntahan letusan Gunung Raung membahayakan warga. Pihaknya sudah menyiapkan lokasi evakuasi sementara dan evakuasi akhir untuk menyelamatkan warga jika dampak letusan gunung berketinggian 3.332 meter dari permukaan laut (mdpl) itu meluas.
"Sejak Gunung Raung naik status dari waspada menjadi Siaga, Bupati Bondowoso mengeluarkan surat keputusan mengenai pembentukan satuan tugas dengan kekuatan sekitar 1.845 personel gabungan. Kami sudah siap jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu," katanya.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso memasang sekitar 400 rambu jalur evakuasi jika Gunung Raung meletus.
"Rambu-rambu ini kami pasang dengan jarak antara 200 hingga 400 meter atau kalau ada tikungan dan arah yang membingungkan bagi warga," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Bondowoso Hendri Widotono.
Ia menjelaskan bahwa rambu-rambu itu ditempatkan dari Dusun Legan, Desa Sumber Wringin, menuju posko bersama di lapangan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumber Wringin yang berjarap sekitar 5 kilometer. Rambu lainnya dipasang dari Dusun Sepanas, Desa Rejoangung.
Penyisiran itu dipimpin oleh Komandan Satgas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) Gunung Raung Letkol (Arh) Sudrajat yang sehari-hari menjadbat sebagai Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) Bondowoso.
"Sesuai rekomendasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) radius bahaya dari Gunung Raung ini adalah 3 kilometer, namun dalam radius 6 kilometer saja, sudah tidak ada warga," kata Sudrajat.
Ia menjelaskan pihaknya telah berusaha menyisir ke perkampungan terdekat dengan kawah Gunung Raung, yakni Dusun Sepanas, Desa Rejoagung, Kecamatn Sumber Wringin, yang berjarak sekitar 7 kilometer dari kawah.
Bahkan tim gabungan bersama TNI, Polri, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan dan lainnya itu telah melakukan penyisiran hingga ke jarak 6 kilometer dari kawah, namun tidak ditemukan warga yang tinggal di kawasan itu.
"Jadi kami pastikan bahwa warga sudah mematuhi apa yang kami sampaikan untuk menjaga keamanan mereka. Kami juga menyampaikan sosialisasi lagi kepada warga di Dusun Sepanas yang penduduknya berjumlah 25 kepala keluarga atau sekitar 50 jiwa mengenai bahaya Gunung Raung ini," katanya.
Pihaknya memastikan semua rencana sudah matang jika muntahan letusan Gunung Raung membahayakan warga. Pihaknya sudah menyiapkan lokasi evakuasi sementara dan evakuasi akhir untuk menyelamatkan warga jika dampak letusan gunung berketinggian 3.332 meter dari permukaan laut (mdpl) itu meluas.
"Sejak Gunung Raung naik status dari waspada menjadi Siaga, Bupati Bondowoso mengeluarkan surat keputusan mengenai pembentukan satuan tugas dengan kekuatan sekitar 1.845 personel gabungan. Kami sudah siap jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu," katanya.
Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso memasang sekitar 400 rambu jalur evakuasi jika Gunung Raung meletus.
"Rambu-rambu ini kami pasang dengan jarak antara 200 hingga 400 meter atau kalau ada tikungan dan arah yang membingungkan bagi warga," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Bondowoso Hendri Widotono.
Ia menjelaskan bahwa rambu-rambu itu ditempatkan dari Dusun Legan, Desa Sumber Wringin, menuju posko bersama di lapangan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumber Wringin yang berjarap sekitar 5 kilometer. Rambu lainnya dipasang dari Dusun Sepanas, Desa Rejoangung.
Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: