Kapal Tidar jadi "hotel terapung" Pesparawi Nasional
10 Juli 2015 09:22 WIB
Sejumlah pengantar melambaikan tangan ke KM Tidar yang membawa pemudik tujuan Surabaya - Makasar - Bau-Bau - Ambon - Banda - Dobo dan berakhir di Fak-Fak, Papua, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Ambon (ANTARA News) - Direksi PT.Pelni dikabarkan telah menyetujui Kapal Motor (KM) Tidar dijadikan "hotel terapung" untuk tempat menginap para peserta Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat Nasional XI yang dijadwalkan dilaksanakan di Ambon Oktober 2015.
Gubernur Maluku, Said Assagaff, di Ambon, Jumat, mengatakan, persetujuan Direksi PT.Pelni itu setelah ia dan Wagub Zeth Sahuburua dalam kapasitasnya sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Pesparawi Nasional XI melakukan koordinasi di Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Jadi disepakati KM.Tidar sudah berlabuh di dermaga Yos Sudarso Ambon pada 1 Oktober 2015 untuk menampung para peserta yang tidak kebagian hotel, penginapan maupun rumah warga, baik beragama Islam maupun Kristen," ujarnya.
Dia mengatakan untuk itu dibentuk tim guna mengatur jadwal pelayaran KM.Tidar agar telah berlabuh di pelabuhanYos Sudarso Ambon pada 1 Oktober 2015.
"Tim yang dikoordinir PT.Pelni yang mengatur jadwal pelayaran KM.Tidar agar sesuai kesepakatan berlabuh di Ambon sesuai jadwal kedatangan tim Pesparawi dari 33 Provinsi lainnya," kata Gubernur.
Dia memastikan, telah mengajak warga Maluku, terutama yang beragama Islam untuk menyukseskan Pesparawi Nasional XI karena merupakan tanggung jawab bersama sebagai orang basudara (saudara).
"Bukan sebagai upaya balas jasa umat Kristen menyukseskan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) nasional di Ambon pada 2012. Namun, haruslah mencerminkan jalinan keharmonisan antarumat beragama sebagai warisan leluhur yang dijunjung tinggi selama ini," ujarnya.
Gubernur Said pun bersama pimpinan TNI/Polri serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) memanfaatkan kegiatan Safari Ramadhan 1436 Hijriah untuk menyosialisasikan rangkaian persiapan penyelenggaraan Pesparawi Nasional di Ambon agar diketahui dan didukung seluruh umat beragama.
Safari Ramadhan 1436 Hijriah yang juga melibatkan tokoh-tokoh agama, dimanfaatkan untuk menggalang dukungan dan partisipasi umat Muslim untuk menyukseskan Pesparawi Nasional, terutama menjadi tuan rumah yang baik.
"Sama seperti sukses penyelenggaraan MTQ nasional di Ambon pada 2012 tidak terlepas dari dukungan penuh umat Kristiani. Karena itu Pesparawi nasional juga harus didukung penuh umat Muslim," tegasnya.
Penyelenggaraan Pesparawi Nasional diikuti peserta dari 33 provinsi akan memperlihatkan kepada masyarakat Indonesia bahkan dunia, bahwa kondisi Maluku sangat aman serta kerukunan hidup umat beragama terpelihara dengan baik.
"Sukses penyelenggaraan kegiatan agama tingkat nasional di Maluku akan menjadikan daerah ini sebagai laboratorium kerukunan hidup antarumat beragama. Banyak orang akan datang ke Maluku untuk mempelajari tentang kerukunan hidup umat beragama," kata Gubernur Said.
Saat ini peserta yang mendaftar untuk mengikuti Pesparawi Nasional XI sebanyak 7.000 orang.
Gubernur Maluku, Said Assagaff, di Ambon, Jumat, mengatakan, persetujuan Direksi PT.Pelni itu setelah ia dan Wagub Zeth Sahuburua dalam kapasitasnya sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Pesparawi Nasional XI melakukan koordinasi di Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Jadi disepakati KM.Tidar sudah berlabuh di dermaga Yos Sudarso Ambon pada 1 Oktober 2015 untuk menampung para peserta yang tidak kebagian hotel, penginapan maupun rumah warga, baik beragama Islam maupun Kristen," ujarnya.
Dia mengatakan untuk itu dibentuk tim guna mengatur jadwal pelayaran KM.Tidar agar telah berlabuh di pelabuhanYos Sudarso Ambon pada 1 Oktober 2015.
"Tim yang dikoordinir PT.Pelni yang mengatur jadwal pelayaran KM.Tidar agar sesuai kesepakatan berlabuh di Ambon sesuai jadwal kedatangan tim Pesparawi dari 33 Provinsi lainnya," kata Gubernur.
Dia memastikan, telah mengajak warga Maluku, terutama yang beragama Islam untuk menyukseskan Pesparawi Nasional XI karena merupakan tanggung jawab bersama sebagai orang basudara (saudara).
"Bukan sebagai upaya balas jasa umat Kristen menyukseskan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) nasional di Ambon pada 2012. Namun, haruslah mencerminkan jalinan keharmonisan antarumat beragama sebagai warisan leluhur yang dijunjung tinggi selama ini," ujarnya.
Gubernur Said pun bersama pimpinan TNI/Polri serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) memanfaatkan kegiatan Safari Ramadhan 1436 Hijriah untuk menyosialisasikan rangkaian persiapan penyelenggaraan Pesparawi Nasional di Ambon agar diketahui dan didukung seluruh umat beragama.
Safari Ramadhan 1436 Hijriah yang juga melibatkan tokoh-tokoh agama, dimanfaatkan untuk menggalang dukungan dan partisipasi umat Muslim untuk menyukseskan Pesparawi Nasional, terutama menjadi tuan rumah yang baik.
"Sama seperti sukses penyelenggaraan MTQ nasional di Ambon pada 2012 tidak terlepas dari dukungan penuh umat Kristiani. Karena itu Pesparawi nasional juga harus didukung penuh umat Muslim," tegasnya.
Penyelenggaraan Pesparawi Nasional diikuti peserta dari 33 provinsi akan memperlihatkan kepada masyarakat Indonesia bahkan dunia, bahwa kondisi Maluku sangat aman serta kerukunan hidup umat beragama terpelihara dengan baik.
"Sukses penyelenggaraan kegiatan agama tingkat nasional di Maluku akan menjadikan daerah ini sebagai laboratorium kerukunan hidup antarumat beragama. Banyak orang akan datang ke Maluku untuk mempelajari tentang kerukunan hidup umat beragama," kata Gubernur Said.
Saat ini peserta yang mendaftar untuk mengikuti Pesparawi Nasional XI sebanyak 7.000 orang.
Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: