Zagreb (ANTARA News) - Perdana Menteri Kroasia Zoran Milanovic memohon UEFA tidak mengeluarkan negaranya dari Piala Eropa menyusul simbol swastika (Nazi) di lapangan saat pertandingan internasional.

Milanovic menulis kepada Presiden UEFA Michel Platini bahwa dia mengkhawatirkan nasib tim nasional Kroasia akibat penyelidikan disiplin menyusul insiden memalukan itu.

UEFA membuka penyelidikan disiplin untuk rasisme terhadap Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) terkait gambar swastika di lapangan dalam pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 Kroasia melawan Italia pada 12 Juni yang berakhir imbang 1-1.

Badan Sepak Bola Eropa itu menggelar penyelidikan untuk kasus ini pada 16 Juli dan Krosia mencemaskan turunnya skors internasional padahal saat ini negara itu tengah memuncaki klasemen Grup H di atas Italia.

"Saya mohon kepada Anda untuk tidak membiarkan Piala Eropa 2016 berlangsung tanpa partisipasi semua tim terbaik," kata sang perdana menteri.

Milanovic mengatakan "sanksi sangat keras" akan "menghancurkan tim, meninggalkan luka yang sangat mendalam pada para penggemar Kroasia, dan menodai sepak bola Kroasia untuk kurun waktu yang panjang."

Polisi telah mengajukan dakwaan terhadap HNS dan dua ofisial untuk kelalaian, namun identitas para pelaku masih dirahasiakan.

UEFA telah menjatuhkan sanksi agar pertandingan Kroasia melawan Italia dimainkan tanpa kehadiran penonton sebagai hukuman untuk kekerasan yang dilakukan penggemar dan insiden rasis saat Kroasia bermain Norwegia sebelum laga itu.

HNS telah meminta maaf kepada masyarakat untuk insiden swastika yang disebutnya "tindakan sabotase", demikian AFP.

(H-RF/A020)