Ribuan anak yatim tanam pohon bersama
8 Juli 2015 22:16 WIB
Ilustrasi. Puluhan siswa-siswi pendidikan anak usia dini (PAUD) bersama Bupati Biak, Yusuf Melianus Maryen melakukan penanaman pohon di Biak Numfor, Papua Jumat (5/4). Dalam rangka pencanangan kegiatan berthemakan Jumat Pagi Bersih Lingkungan sebagai sarana penyadaran masyarakat untuk senantiasa peduli menjaga kebersihan lingkungan sekitar. (FOTO ANTARA/Muhsidin)
Jakarta (ANTARA News) - Ribuan anak yatim dari wilayah Jakarta dan sekitarnya menanam pohon bersama dalam rangka kegiatan "Semesta Ramadhan Go Green" yang diselenggarakan di Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, Jawa Barat, Rabu.
"Kalau selama ini, anak hanya dijadikan objek, dalam artian hanya datang menerima santunan, maka kali ini dijadikan subjek ikut serta menanam pohon," ujar General Manager Lembaga Kemanusiaan (LK) ESQ Thesiana Budisetianti.
Anak-anak diajak untuk menanam pohon, membuat pupuk kompos dan juga diajari mengenai mengurangi pemakaian plastik, daur ulang dan penggunaan kembali barang yang bisa dimanfaatkan.
"Kami juga mengajak mereka berkeliling taman buah untuk belajar soal berbagai macam tanaman," katanya.
Kegiatan itu, sambung dia, dilakukan untuk menanamkan rasa cinta lingkungan dan alam kepada anak-anak. Mereka diharapkan mau menjaga kelestarian alam Indonesia.
Menanamkan rasa cinta lingkungan dan alam kepada anak-anak, terang Thesi, merupakan kewajiban kita semua. Apalagi sekarang kerusakan alam makin parah, ketidapedulian masyarakat terhadap lingkungan juga sangat parah, makanya dengan mengajari cinta lingkungan diharapkan generasi yang akan datang akan lebih mencintai lingkungan dan mau melestarikan alam.
"Mudah-mudahan kegiatan ini dicontoh oleh banyak pihak. Setiap anak diminta menanam satu pohon, kalau ada 500 anak menanam satu pohon, sudah cukup lumayan kalau ada 500 pohon tumbuh lagi," katanya.
Anak-anak yang ikut kegiatan menanam pohon tersebut merupakan anak-anak SD kelas 4, 5, dan 6. Mereka berasal dari Jabodetabek dan Cikarang.
Peserta sangat antusias menanam pohon dan mengikuti instruksi pendamping dengan baik.
Tanaman yang ditanam antara lain, mangga, jeruk, jambu, dan sirsak. Tanaman ini akan dibawa pulang oleh anak-anak untuk ditanam di rumah.
Seorang peserta, Firman, mengaku gembira bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut. Bagi Firman menanam pohon dan rekreasi di taman buah adalah hal istimewa yang belum tentu bisa dinikmati setahun sekali.
"Kalau selama ini, anak hanya dijadikan objek, dalam artian hanya datang menerima santunan, maka kali ini dijadikan subjek ikut serta menanam pohon," ujar General Manager Lembaga Kemanusiaan (LK) ESQ Thesiana Budisetianti.
Anak-anak diajak untuk menanam pohon, membuat pupuk kompos dan juga diajari mengenai mengurangi pemakaian plastik, daur ulang dan penggunaan kembali barang yang bisa dimanfaatkan.
"Kami juga mengajak mereka berkeliling taman buah untuk belajar soal berbagai macam tanaman," katanya.
Kegiatan itu, sambung dia, dilakukan untuk menanamkan rasa cinta lingkungan dan alam kepada anak-anak. Mereka diharapkan mau menjaga kelestarian alam Indonesia.
Menanamkan rasa cinta lingkungan dan alam kepada anak-anak, terang Thesi, merupakan kewajiban kita semua. Apalagi sekarang kerusakan alam makin parah, ketidapedulian masyarakat terhadap lingkungan juga sangat parah, makanya dengan mengajari cinta lingkungan diharapkan generasi yang akan datang akan lebih mencintai lingkungan dan mau melestarikan alam.
"Mudah-mudahan kegiatan ini dicontoh oleh banyak pihak. Setiap anak diminta menanam satu pohon, kalau ada 500 anak menanam satu pohon, sudah cukup lumayan kalau ada 500 pohon tumbuh lagi," katanya.
Anak-anak yang ikut kegiatan menanam pohon tersebut merupakan anak-anak SD kelas 4, 5, dan 6. Mereka berasal dari Jabodetabek dan Cikarang.
Peserta sangat antusias menanam pohon dan mengikuti instruksi pendamping dengan baik.
Tanaman yang ditanam antara lain, mangga, jeruk, jambu, dan sirsak. Tanaman ini akan dibawa pulang oleh anak-anak untuk ditanam di rumah.
Seorang peserta, Firman, mengaku gembira bisa ikut serta dalam kegiatan tersebut. Bagi Firman menanam pohon dan rekreasi di taman buah adalah hal istimewa yang belum tentu bisa dinikmati setahun sekali.
Pewarta: Indriani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: