Bogor (ANTARA News) - Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali menyelenggaraan pemberian santunan untuk 1.200 anak yatim di 17 desa lingkar kampus yang menjadi daerah pembinaan perguruan tinggi negeri tersebut.

Acara itu merupakan ajang menjalin silaturahim di bulan Ramadhan 1436 Hijriah ini. Sementara pemberian santunan dalam acara "Satunanan dan Gerakan Cinta Alquran Bersama Anak Yatim dan Dhuafa" ini bertempat di Masjid Al-Hurriyyah, Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Rabu.

Hadir dalam acara tersebut Rektor IPB, Prof Herry Suhardiyanto, Ketua Panitian Santunan, Hartoyo, Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman.

"Pemberian santunan kepada anak yatim di 17 lingkar kampus IPB merupakan kegiatan rutin setiap tahun di bulan Ramadhan. Tujuannya selain bersilaturahim, juga untuk pembinaan anak-anak terutama dalam membaca Alquran," kata Ketua Panitia Santuan dan Gerakan Cinta Alquran anak Yatim dan Dhuafa, IPB, Hartoyo.

Hartoyo menyebutkan, tidak hanya pemberian santunan saja yang dilakukan. Tetapi acara tersebut juga diisi dengan berbagai program diantaranya keagamaan. Anak-anak yang hadir dilatih membaca dan menghafal kita suci Alquran.

"Harapannya, anak-anak di lingkar kampus IPB ini bisa tumbuh dengan mencintai Alquran, sehingga ada bekal ilmu agama untuk dia dewasa kelak," katanya.

Ia mengatakan, dalam setiap kegiatan pemberian santunan, selalu diselingi dengan program edukasi kepada anak-anak yatim dan dhuafa tersebut untuk mengenal kampus IPB. Tahun ini tema yang diangkat adalah mencintai hewan peliharaan.

Dalam kegiatan ini, sejumlah anak yatim dan dhuafa diajak mengunjungi Rumah Sakit Hewan yang ada di Fakultas Kehutanan IPB, untuk melihat bagaimana cara merawat, memelihara serta memandikan hewan kesayangan seperti kucing.

"Tahun lalu, program edukasi mengenal kampus IPB juga kita lakukan. Temannya tetap mengenal dan mencintai hewan, bedanya tahun lalu kita ajak anak-anak untuk mengenal hewan kuda," katanya.

Sementara itu, Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto menambahkan, pemberian santunan kepada 1.200 anak yatim dan dhuafa tersebut anggarannya berasal dari infak dan sodakah para pegawai, dosen serta mahasiswa perguruan tinggi tersebut.

Menurutnya, kegiatan ini bagian dari Sunnah Rasulullah SAW untuk menyantuni anak yatim, sekaligus kepentingan IPB untuk memperhatikan dan membantu anak-anak kurang mampu di desa lingkar kampus.

Setiap tahun, sumbangan dan infak yang dikumpulkan dari para dosen, pegawai dan tenaga pekerja di IPB terus meningkat. Tahun ini anggaran yang terkumpul sebesar Rp320 juta. Sementara kebutuhan untuk santunan hanya butuh Rp300 juta, sehingga masih ada sisa untuk disalurkan ke program lainnya.

"Alhamdulillah, jumlah infak terus meningkat setiap tahun. Tahun lalu saja, dana masih tersisa Rp90 juta. Tahun inipun terkumpul Rp320 juta, sedangkan anggaran yang diperlukan hanya Rp300 juta. Dana yang tersisa kita salurkan untuk kegiatan lainnya," kata Prof Herry.

Santunan yang diberikan oleh IPB berupa uang tunai dan bingkisan lebaran dengan total nilai per anak mendapat Rp250 ribu. Santunan ini terbagi dalam uang tunai senilai Rp200 ribu dan Rp50 ribu untuk bingkisan.