Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk melalui anak usahanya TelkomSigma terus menyiapkan strategi menghadapi tingginya persaingan bisnis "data center" di Tanah Air untuk tetap mengamankan pangsa pasar perusahaan itu.
"Kami menyadari pesaing di bisnis data center serta TI terus bertambah. TelkomSigma tetap akan agresif," kata Direktur Enterprise dan Business Services Telkom yang juga Komisaris Utama TelkomSigma Muhammad Awaluddin di Jakarta, Selasa.
Menurut Awaluddin, perseroan akan tetap melakukan ekspansi kapasitas dari data center TelkomSigma menjadi 100.000 meter persegi dari sekitar 53.000 meter persegi saat ini.
Untuk mewujudkan ambisi memiliki kapasitas data center 100.000 meter persegi, TelkomSigma mengalokasikan belanja modal sekitar Rp1 triliun secara "multi years" (tahun jamak), di mana hingga 2014 sudah terserap sekitar Rp600 miliar.
"Ekspansi kapasitas bisa dengan membangun baru atau retrovit dari STO milik Telkom. Selain itu kita tengah transformasi TelkomSigma menjadi fokus di Fully IT Outsoursing. Jadi, anak usaha ini akan memberikan layanan TI secara end to end service," tegasnya.
Ia menjelaskan, transformasi ini bagian dari penataan portofolio layanan yang dimiliki TelkomSigma.
"Biasanya mengerjakan solusi TI itu sebagian karena terganjal lisensi dan lainnya. Sekarang semua diserahkan ke TelkomSigma mulai dari business inteligent, nanti mereka yang maju menggarap," tuturnya.
Persaingan di pasar layanan teknologi informasi khususnya data center di Tanah Air mulai seru.
Jika selama ini TelkomSigma menguasai sekitar 35 persen pangsa pasar dari data center dalam negeri, mulai tahun 2016 sepertinya harus waspada dengan pemain baru seperti PT Multipolar Technology Tbk (MLPT).
Melalui anak usahanya, PT Graha Teknologi Nusantara (GTN), Multipolar Technology mulai melakukan groundbreaking pembangunan "GTN Data Center Tier/Rate 4 Ready" seluas 2.000 meter persegi di Lippo Cikarang dengan konsep "green data center" yang disebut-sebut siap beroperasi pada April 2016.
Dalam catatan, pertumbuhan bisnis TelkomSigma selalu diatas industri yang bergerak dikisaran 15 persen-20 persen.
Tahun ini anak usaha Telkom ini membidik pendapatan sekitar Rp2,5 triliun hingga Rp3 triliun.
Pasokan pendapatan berasal dari bisnis Sistem Integrasi (SI) yakni sekitar 50 persen, Data Center (35 persen), dan "Cloud Computing" (15 persen).
TelkomSigma makin agresif ekspansi kapasitas data center
8 Juli 2015 01:46 WIB
Muhammad Awaludin (FOTO ANTARA/Regina Safri)
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: