Jakarta (ANTARA News) - Ada dua belas wilayah di Indonesia yang potensial untuk mengembangkan industri perkapalan, kata Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba Hutapea di Badan Koordinasi Penanaman Modal, Jakarta, Senin.

Dua belas wilayah itu meliputi Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Papua, Kawasan Perdagangan Bebas Batam, Wongsorejo Industrial Estate Banyuwangi dan Kawaan Industri Java Integrated Industrial Port Estate di Jawa Timur.

"Saat ini di Indonesia sudah ada 250 perusahaan perkapalan, beberapa yang membuat kapal besar adalah di Batam, Makassar, Surabaya dan Jakarta," ujar Tamba dalam dialog investasi BKPM.

Tamba menegaskan ini saatnya memperkuat industri perkapalan untuk mewujudkan visi tol laut yang diusung pemerintah.

Wilayah-wilayah yang berpotensi menjadi tempat pengembangan industri perkapalan dapat mendukung dua lini, yaitu pembangunan kapal dan reparasi kapal.

Wongsorejo Industrial Estate Banyuwangi, misalnya, dianggap cocok sebagai tempat membangun kapal karena dekat dengan pelabuhan Tanjungwangi serta memiliki akses sumber daya manusia dan teknologi yang mendukung.

Papua, Sulawesi Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung dan Kepulauan Riau dianggap cocok untuk tempat pembuatan dan reparasi kapal. Sementara, Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur disebut berpotensi sebagai tempat perbaikan kapal.

BKPM telah menerima minat investasi sektor perkapalan senilai 9,3 miliar dolar AS sejak Oktober 2014-Mei 2015. Berdasar data BKPM, realisasi investasi industri galangan kapal sepanjang 2010-2014 adalah sebesar 212,5 juta dolar AS dengan total 107 proyek.

Sepuluh besar negara investor industri galangan kapal meliputi Singapura, Inggris, Mauritius, Malaysia, Korea Selatan, Jerman, Australia, Selandia Baru, Swedia dan Jepang.