Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin berupaya menjadikan Indonesia menjadi basis industri otomotif dengan mengejar salah satu kompetitornya di kawasan ASEAN, yakni Thailand.




"Indonesia telah mampu menjadi negara produsen otomotif ke-2 terbesar di ASEAN setelah Thailand. Kita harus bisa menyalip karena industri kita mampu serta pasar ekspor dan domestik yang besar," kata Menperin di Jakarta, Senin.




Menurutnya, Indonesia saat ini tengah bekerja keras menyalip Thailand dalam produksi serta ekspor kendaraan roda empat dan memperkuat daya saing industri otomotif nasional agar tidak tergerus produk impor.




Thailand saat ini sudah mampu memproduksi sekitar 2,5 juta kendaraan/tahun dan 50 persennya diekspor. Sedangkan Indonesia mengekor dengan kemampuan produksi 1,2 juta unit/tahun dan masih berorientasi pasar domestik.




Potensi pasar domestik ditopang populasi kelas menengah, di mana menurut data AC Nielsen pada 2013, tingkat pertumbuhan jumlah penduduk dengan kategori Middle Class di ASEAN 2012-2020 sebesar 110,5 persen, sedangkan Indonesia mencapai 174 persen, tertinggi di antara seluruh negara ASEAN.




"Hal ini mengindikasikan permintaan kendaraan bermotor dalam negeri akan semakin meningkat. Sekaligus memantapkan optimisme kita bisa mengubah paradigma menjadi pengekspor dan jadi salah satu basis produk otomotif di ASEAN dan dunia," ujarnya.




Kemenperin mengakui, selain menyediakan sarana angkutan orang maupun barang, industri otomotif juga berperan memberikan lapangan kerja bagi jutaan tenaga kerja.




Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, tenaga kerja yang terserap di sektor ini telah mencapai sekitar 1,3 juta orang, yang terserap pada industri perakitan hingga industri komponen dan aktifitas ekonomi ikutan lainnya seperti perbengkelan dan jaringan purna jual.




Hal inilah yang mendasari sehingga industri otomotif dijadikan sebagai salah satu industri prioritas dalam kebijakan industri nasional. Industri otomotif juga termasuk dalam kelompok industri unggulan masa depan.




Pembangunan industri otomotif ke depan harus diarahkan pada peningkatan daya saing secara fundamental dan berkelanjutan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki secara sinergis dan optimal.