Athena (ANTARA News) - Sekitar 61 persen rakyat Yunani, Minggu waktu setempat, menyatakan menolak tuntutan penghematan yang diusulkan kreditor Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) dalam referendum bailout.

Angka itu diperoleh dari 50 persen tempat pemungutan suara, lapor AFP.

Ribuan warga Athena berkumpul di Lapangan Syntagma untuk merayakan hasil referendum ini, kendati ada ancaman bahwa kegagalan mencapai kesepakatan dengan kreditor akan memicu keluarnya Yunani dari zona euro.

Sementara itu Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis menyatakan penolakan rakyat Yunani terhadap bailout kreditor asingnya itu akan membantu Yunani menyembuhkan luka ekonominya.

Dia berjanji bahwa Yunani akan terus memperkuat kerjasama dengan kreditor Uni Eropa-IMF.

"Mulai besok, Eropa, yang malam ini hatinya berdenyut di Yunani, mulai menyembuhkan lukanya. Luka kami," kata ekonom independen ini.

"'Tidak' hari ini adalah 'ya' besar untuk demokrasi Eropa. 'Tidak' untuk visi zona euro sebagai kerangkeng besi tak berbatas untuk rakyatnya," kata dia.

Sementara itu kepada AFP, seorang sumber Eropa memastikan bahwa para pejabat zona euro akan menggelar pertemuan Senin ini untuk membahas hasil referendum Yunani.

Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel bertemu di Paris pada hari yang sama untuk menilai hasil referendum ini, kata kepresiden Prancis.

Hollande juga telah menelepon Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras Minggu malam.