Tiga jenazah korban hercules diterbangkan ke Pekanbaru
4 Juli 2015 11:01 WIB
Penerbangan Jenazah Korban Hercules. Personel TNI memindahkan peti jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 dari pesawat Hercules ke pesawat CN-295 untuk diterbangkan dari Lanud Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Jumat (3/7/15). Pesawat Hercules yang akan membawa jenazah mengalami kerusakan teknis sehingga jenazah diterbangkan menggunakan Jenazah pesawat CN-295. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Pekanbaru (ANTARA News) - Sebanyak tiga jenazah korban Hercules A-1310 diterbangkan dari Landasan Udara (Lanud) Suwondo ke Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Sabtu sekitar pukul 08.30 WIB.
"Ketiga jenazah tersebut atas nama Okto Darmizon, Lusianti Pane dan Marlis Jefriani," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Kapten Sus M Rizwar.
Ia menjelaskan, ketiga jenazah tersebut diterbangkan dengan 13 jenazah lainnya dari Medan dengan menggunakan pesawat CN 295 A-2906.
Berdasaran informasi yang dihimpun dari posko Hercules A-1310 di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, diketahui bahwa tiga dari jenazah masing-masing akan dibawa ke Kampar dan Pekanbaru. Okto Darmizon yang merupakan seorang mahasiswa perguruan tinggi di Pekanbaru akan dipulangkan ke Desa Penyesawan, Kabupaten Kampar.
Selanjutnya jenazah Lusianti Pane akan dibawa ke Perumahan Widya Graha SM Amin Pekanbaru. Sementara itu, Marlis Jefriani yang merupakan calon pengantin asal Pekanbaru yang turut menjadi korban Hercules A-1310 bersama calon istrinya Siti Halimah dijemput keluarganya di Pekanbaru.
Dengan datangnya tiga jenazah tersebut, secara keseluruhan sudah ada 14 jenazah asal Riau yang berhasil diidentifikasi dan diterbangkan ke Pekanbaru. "Masih ada jenazah lainnya yang akan diterbangkan ke Pekanbaru," jelas Kapten Rizwar.
Sebelumnya, tiga anggota Paskhas didatangkan pada Rabu lalu (1/7) yakni Serda Sugianto, Kopda Eria Agung dan Pratu Rudi Haryono. Kemudian enam diantaranya didatangkan pada Kamis (2/7) yakni Serda Ainul Abidin, Rizki Putri Ramadhani, Muhammad Arif Wicaksono, Azikra, Ruly Sihotang, dan Reni Sihotang.
Selanjutnya dua jenazah kakak beradik lainnya yang datang Jumat lalu (3/7) atas nama Renaldi dan Rezki Budi Prakarsa.
Sementara itu, untuk 10 jenazah lainnya akan diterbangkan ke sejumlah tujuan seperti Ranai-Natuna, Malang, Madiun dan Jakarta.
"Ketiga jenazah tersebut atas nama Okto Darmizon, Lusianti Pane dan Marlis Jefriani," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Kapten Sus M Rizwar.
Ia menjelaskan, ketiga jenazah tersebut diterbangkan dengan 13 jenazah lainnya dari Medan dengan menggunakan pesawat CN 295 A-2906.
Berdasaran informasi yang dihimpun dari posko Hercules A-1310 di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, diketahui bahwa tiga dari jenazah masing-masing akan dibawa ke Kampar dan Pekanbaru. Okto Darmizon yang merupakan seorang mahasiswa perguruan tinggi di Pekanbaru akan dipulangkan ke Desa Penyesawan, Kabupaten Kampar.
Selanjutnya jenazah Lusianti Pane akan dibawa ke Perumahan Widya Graha SM Amin Pekanbaru. Sementara itu, Marlis Jefriani yang merupakan calon pengantin asal Pekanbaru yang turut menjadi korban Hercules A-1310 bersama calon istrinya Siti Halimah dijemput keluarganya di Pekanbaru.
Dengan datangnya tiga jenazah tersebut, secara keseluruhan sudah ada 14 jenazah asal Riau yang berhasil diidentifikasi dan diterbangkan ke Pekanbaru. "Masih ada jenazah lainnya yang akan diterbangkan ke Pekanbaru," jelas Kapten Rizwar.
Sebelumnya, tiga anggota Paskhas didatangkan pada Rabu lalu (1/7) yakni Serda Sugianto, Kopda Eria Agung dan Pratu Rudi Haryono. Kemudian enam diantaranya didatangkan pada Kamis (2/7) yakni Serda Ainul Abidin, Rizki Putri Ramadhani, Muhammad Arif Wicaksono, Azikra, Ruly Sihotang, dan Reni Sihotang.
Selanjutnya dua jenazah kakak beradik lainnya yang datang Jumat lalu (3/7) atas nama Renaldi dan Rezki Budi Prakarsa.
Sementara itu, untuk 10 jenazah lainnya akan diterbangkan ke sejumlah tujuan seperti Ranai-Natuna, Malang, Madiun dan Jakarta.
Pewarta: Abdul Razak
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
Tags: