Jakarta (ANTARA News) - Dosen Ushuluddin pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Ahsin Sakho Muhammad menyatakan ciri bangsa maju adalah mencintai ilmu pengetahuan.

"Pengetahuan akan membawa kemajuan bangsa, kemajuan bangsa akan menciptakan peradaban," kata Ahsin Sako dalam hikmah Nuzulul Quran di Istana Negara Jakarta, semalam.

Ia mengingatkan peradaban manusia yang tidak berlandaskan pada nilai-nilai spiritual hanya akan berakhir dengan kehampaan dan tak bermakna.

Menurut dia, peradaban manusia di masa mendatang haruslah ditopang nilai-nilai spiritual.

"Perlu perpaduan antara intelektual dan spiritualitas," kata pengasuh Pondok Pesantren Dar Al-Quran Kebon Baru, Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat, itu.

Ia menyebutkan lima ayat Surat AlAlaq yang merupakan surat Alquran pertama yang diturunkan telah menggugah kesadaran umat manusia.

"Inilah awal dari revolusi kemanusiaan dalam semua sisi kehidupan baik dari segi spiritual, etika, ilmu pengetahuan, hukum dan lain sebagainya," katanya.

Menurut dia, surat pertama Al-Quran itu menyiratkan urgensi ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia.

Ia menyebutkan manusia diperintahkan untuk membaca apa yang bisa dibaca baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

"Kemudian merenungi apa yang dibaca, memerhatikan dan mengaplikasikan apa yang telah didapatkan dalam kehidupan nyata," katanya.

Ia menyebutkan beberapa dekade setelah Al-Quran diturunkan, kaum muslimin betul-betul menjadi bangsa yang rakus akan ilmu pengetahuan sehingga menjadi negara maju dan berperadaban.

"Kemajuan kaum muslimin dalam semua bidang kehidupan setelah Al-Quran turun, menunjukkan Al-Quran yang dikawal dengan sangat baik, mampu membangkitan manusia dari titik paling rendah menuju kehidupan yang lebih maju," katanya.