Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memberikan penyertaan modal negara (PMN) kepada Bank DKI sebesar Rp2 triliun untuk meningkatkan usaha sekaligus keuntungan.

Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait perombakan yang dilakukannya terhadap segenap jajaran direksi Bank DKI.

"Saat ini, kita harus melakukan kajian bisnis terlebih dahulu untuk menentukan besaran PMN-nya. Tapi diperkirakan jumlahnya bisa mencapai Rp2 triliun," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurut dia, dengan adanya PMN tersebut, maka diharapkan Bank DKI dapat menurunkan kredit bermasalah/macet atau non-performing loan (NPL). Kendati demikian, dia mengaku tidak memiliki target khusus dalam penurunan NPL itu.

"Tidak ada target khusus, yang penting Bank DKI harus bisa menurunkan kredit macet. Saya percayakan saja tugas ini kepada jajaran direksi yang baru untuk memperbaiki kinerja Bank DKI," ujar Basuki.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan dalam pergantian jajaran direksi tersebut, pihaknya turut melibatkan sejumlah profesional dari bank lain, diantaranya Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA) dan Bank Negara Indonesia (BNI).

"Karena saya memang betul-betul mau mengembangkan Bank DKI, makanya saya merekrut para profesional. Terutama sekali, saya ingin kembangkan dari segi information and technology (IT)," ungkap Ahok.

Jajaran direksi Bank DKI yang mengalami pergantian itu termasuk jabatan Direktur Utama yang sebelumnya ditempati oleh Eko Budiwiyono, lalu digantikan oleh Kresno Sediarsi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Operasional Bank Mandiri.

Selain jabatan Direktur Utama, jajaran komisaris yang diganti, antara lain Hasan Basri Saleh yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama digantikan oleh Honggo Widjojo Kangmasto. Lalu, Sarwanto dan Ahdi Jumhari Luddin diangkat sebagai Komisaris Independen.

Selanjutnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono diangkat menjadi Komisaris Bank DKI. Kemudian, Agus Prastowo menjadi Direktur Kepatuhan. Sedangkan, Martono Soeprapto, Sigit Prastowo, Antonius Widodo Mulyono, serta Farel Tia Silalahi dipercaya menjadi Direktur Bank DKI.