Istanbul (ANTARA News) - Pemerintah Turki pada Kamis (2/7) mengatakan kasus flu unggas telah dideteksi di kota paling padat penduduk di negeri itu, Istanbul, tapi tak ada risiko penyebaran wabah pada saat ini.

Jejak virus ditemukan pada burung liar di wilayah Turki Eropa dan Anatoli, Kabupaten Kartal dan Arnavutkoy khususnya, kata beberapa pejabat, sebagaimana diberitakan Xinhua, Jumat pagi. Ia menambahkan, semua tindakan telah dilakukan.

Pemerintah telah melarang perburuan di daerah hutan di kota tersebut sampai akhir September, dengan harapan bisa mencegah virus itu menular dari hewan liar ke unggas dan manusia.

Penelitian mengenai virus tersebut masih berlangsung, tapi tak ada risiko mengenai wabah flu unggas di Istanbul pada saat ini, sebab wabah bisa dilokalisir, kata para pejabat dari Kementerian Pangan, Pertanian dan Ternak kepada Xinhua.

Flu unggas belum menyebar ke manusia di Istanbul, demikian antara lain isi satu pernyataan resmi.

Kasus flu unggas juga pernah terlihat di negeri tersebut sebelumnya. Pada awal Mei, virus flu unggas dideteksi di Provinsi Balikesir di Turki Barat. Pemerintah saat itu mengkarantina wilayah itu dan membunuh lebih dari 120.000 ayam di Kabupaten Mudanya.

Lebih dari dua juta ayam di Turki Barat belakangan dibunuh sebagai pencegahan.

Pada musim semi tahun ini, lebih dari sembilan juta unggas, kebanyakan kalkun, baik mati akibat virus H5N2 atau dimatikan untuk mencegah penyebaran penyakit itu.

(Uu.C003)