London (ANTARA News) - Keharusan mengenakan baju dan segala aksesoris serba putih dalam pertandingan Wimbledon tahun ini dikritik banyak pihak karena dinilai konyol dan berlebihan.
Bahkan Roger Federer yang tujuh kali menjadi juara Wimbledon dan pengagum tradisi All England Club, menyampaikan kritik pedasnya terhadap tuntutan berpakaian serba putih, lapor AFP.
"Saya mencintai pertandingan ini tapi saya rasa mereka sudah berlebihan. Aturan yang diterapkan menjadi sangat konyol," ujar legenda tenis asal Swiss itu.
Ini adalah kali kedua dalam dua musim dimana Roger mengecam aturan bahwa pakaian tenis yang cocok yaitu yang seluruhnya putih.
"Menurut saya, aturan tersebut sangat berlebihan. Jika anda melihat Edberg atau Becker, mereka bermain memakai beberapa warna, tapi kini semuanya harus putih," ujarnya.
Warna yang diharuskan sebagai "dress code" dalam pertandingan Wimbledon terbilang cukup kontroversial.
Tahun lalu, Caroline Wozniacki bahkan menyebut bahwa niat panitia untuk memeriksa warna baju dalam wanita adalah kebijakan yang menyeramkan.
Sedangkan minggu ini, petenis asal Kanada, Eugenie Bouchard dianggap melanggar aturan hanya karena memakai bra berwarna hitam.
Menanggapi protes yang dilontarkan Roger, petenis Amerika Bethanie Mattek-Sands pun menyampaikan hal serupa.
"Saya bahkan menikah tanpa memakai baju putih," tuturnya.
Bethanie pernah sekali tampil di lapangan utama Wimbledon dengan mengenakan mantel yang terbuat dari bola tenis dan pernah disidang karena memakai "warpaint" (riasan serupa body painting) di bawah matanya.
Ia bahkan mengklaim bra yang didesain Nike tidak pantas untuk digunakan saat bermain di Wimbledon karena bra putih tersebut memiliki garis berwarna kuning.
"Saya rasa aturan ini sudah berlebihan. Ini konyol, karena ketika saya melihat penampilan John McEnroe atau Erthur Ashe dalam pertandingan, mereka bebas memakai warna apapun," katanya.
Petenis berumur 30 tahun itu pun menegaskan dirinya tidak memilki selera yang "biasa-biasa" saja dalam berbusana.
Ketika menikahi pengusaha asuransi Justin Sands pada 2008, Bethanie memilih warna hitam untuk gaun pernikahannya.
"Saya benar-benar memakai gaun hitam. Ketika saya berbelanja untuk gaun itu, mereka menyarankan saya untuk mencoba warna lain dan saya berkata dengar, saya tidak akan memakai warna lain entah itu putih, krem, ataupun merah muda. Jadi jangan paksa saya mencoba warna lain," kenangnya.
Pendapat berbeda disampaikan oleh petenis Denmark, Caroline Wozniacki. Dirinya mengatakan suka atau tidak, seluruh pemain harus menerima aturan berpakaian serba putih itu.
"Jika mereka mengatakan semua harus putih, maka begitulah. Tinggal bagaimana kamu mencoba kreatif dengan warna putih itu," ujarnya usai putaran ketiga.
All-England Club sebagai penyelenggara Wimbledon sejak tahun lalu memperketat keharusan menggunakan warna "all-white" untuk baju atlet. Keharusan ini meliputi juga bandana, ikat kepala, sepatu bahkan ikat pergelangan tangan.
(Uu.Y013/D011)
Keharusan serba putih di Wimbledon dikritik
3 Juli 2015 00:08 WIB
Petenis Swiss Roger Federer. (REUTERS/Staff/Files)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: