Satu korban Hercules asal Bima
2 Juli 2015 20:35 WIB
Ilustrasi - Prajurit Korps Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad) mengusung peti berisi jenazah empat rekannya yang menjadi korban jatuhnya pesawat Hercules C130, Serka Luthfi, Serda Joko Purwanto, Serda Nofik Setio Budi, dan Serda Sri Febri Ramadhanu, pada upacara penyambutan jenazah di Lanumad A. Yani Semarang, Jateng, Rabu (1/7) malam. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Mataram (ANTARA News) - Salah seorang korban insiden jatuhnya pesawat Hercules C-130 di kawasan Padang Bulan, Medan, Selasa (30/6), diketahui berasal dari Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, yaitu M Lutfi (41).
Hal itu diketahui setelah salah satu kerabat dekat korban, Lettu Sus Yudha Pramono yang juga Kepala Penerbangan Lanud Rembiga.
"Kita semua merasa sangat kehilangan sosok rekan kami Lutfi," katanya di Mataram, Kamis.
Menurutnya, Lutfi adalah salah seorang anggota terbaiknya yang dikenal dengan sikap tegas dan selalu menyelesaikan misinya dengan baik. "Almarhum adalah salah seorang prajurit terbaik, semoga arwahnya mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," ucapnya.
Kabar meninggalnya M Lutfi dalam insiden tersebut diketahui keluarga di Bima pada Selasa (30/6) sekitar pukul 19.30 WITA. Enam jam setelah insiden tersebut terjadi.
M Lutfi berasal dari Kampung Benteng, Kota Bima, itu meninggalkan seorang istri dan empat orang anak. M Lutfi diketahui bertugas sebagai anggota TNI AD korps penerbangan dari Skadron 12/Serbu Waytuba, Lampung.
M Lutfi yang ikut masuk dalam 48 penumpang pesawat Hercules C-130 itu bermaksud melaksanakan tugas aplusan di Pontianak, Kalimantan Barat. M Lutfi berangkat bersama empat orang rekannya dari kesatuan yang sama.
Informasi terakhir, kata dia, jenazah kerabatnya tersebut telah dimakamkan di TPU Beringin di Semarang, setelah sebelumnya, jenazahnya diterbangkan dari Medan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Hal itu diketahui setelah salah satu kerabat dekat korban, Lettu Sus Yudha Pramono yang juga Kepala Penerbangan Lanud Rembiga.
"Kita semua merasa sangat kehilangan sosok rekan kami Lutfi," katanya di Mataram, Kamis.
Menurutnya, Lutfi adalah salah seorang anggota terbaiknya yang dikenal dengan sikap tegas dan selalu menyelesaikan misinya dengan baik. "Almarhum adalah salah seorang prajurit terbaik, semoga arwahnya mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," ucapnya.
Kabar meninggalnya M Lutfi dalam insiden tersebut diketahui keluarga di Bima pada Selasa (30/6) sekitar pukul 19.30 WITA. Enam jam setelah insiden tersebut terjadi.
M Lutfi berasal dari Kampung Benteng, Kota Bima, itu meninggalkan seorang istri dan empat orang anak. M Lutfi diketahui bertugas sebagai anggota TNI AD korps penerbangan dari Skadron 12/Serbu Waytuba, Lampung.
M Lutfi yang ikut masuk dalam 48 penumpang pesawat Hercules C-130 itu bermaksud melaksanakan tugas aplusan di Pontianak, Kalimantan Barat. M Lutfi berangkat bersama empat orang rekannya dari kesatuan yang sama.
Informasi terakhir, kata dia, jenazah kerabatnya tersebut telah dimakamkan di TPU Beringin di Semarang, setelah sebelumnya, jenazahnya diterbangkan dari Medan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: