Cianjur (ANTARA News) - Dandim 0608 Cianjur, Jabar, Letkol Arm Imam Haryadi, akan mendalami dan terjun langsung ke lapangan terkait laporan berkembangnya gerakan Negara Islam Indonesia (NII) di wilayah selatan Cianjur.

Bahkan beberapa waktu lalu, setelah menerima laporan tentang gerakan yang dilarang di negari ini, pihaknya telah menurunkan anggotanya untuk memantau kebenaran dari laporan tersebut.

"Hasil pantauan di lapangan, belum menemukan kebenaran dari laporan tersebut, bahkan kami memastikan situasi diwilayah Kecamatan Leles masih aman terkendali dan tidak ada ancaman," katanya.

Dalam waktu dekat, ungkap dia, akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pemetaan di wilayah Kecamatan Leles yang disebut-sebut sebagai basis NII di wilayah selatan itu. "Setelah melakukan pemetaan kami akan mengambil langkah penanganan," katanya.

Sementara laporan tentang adanya gerakan NII di Cianjur, tepatnya di Kecamatan Leles, merebak sejak beberapa pekan terakhir, hal tersebut disampaikan Ketua Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Leles Rusli.

Dia mengatakan, adanya kelompok warga yang beberapa waktu lalu telah menyatakan bertaubat di hadapan Pemkab Cianjur, kembali melakukan keganjilan dalam menjalankan pokok agama, sehingga membuat resah warga sekitar.

Bahkan kecurigaan tersebut, diperkuat dengan bait bagi warga yang hendak bergabung dengan kelompok tersebut, meskipun selama ini mereka jelas-jelas beragama Islam, sehingga pihaknya beberapa kali melakukan sosialisasi agar warga tidak terlibat dalam gerakan yang dilarang negara.

"Saya tidak tahu pasti berapa banyak anggotanya, namun gerakan tersebut telah menyebar hingga ke enam desa yang ada di Kecamatan Leles, dengan basis di Desa Karyamukti," kata Rusli.

Sementara Ketua MUI Cianjur, KH R Abdul Halim, mengatakan, belum menerima laporan tentang gerakan tersebut. Namun ungkap dia, tahun 2013 ada 300 orang warga di kecamatan tersebut, yang menganut faham tidak benar, namun telah diluruskan kembali.

"Kami akan segera mengecek ke Leles karena ditakutkan, informasi tersebut benar. Selama ini memang ada aliran yang sama, merekrut dengan cara membait kembali orang yang hendak masuk ke dalam kelompok tersebut, meskipun sudah jelas mereka beragama Islam," katanya.