Depok (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta sistem pengadaan alat utama sistem senjata (alustsista) diubah, antara lain dengan mendorong keterlibatan aktif industri dalam negeri dalam modernisasi persenjataan.

"Sistem pengadaan alutsista harus diubah, ini momentum. Tidak boleh lagi hanya membeli senjata tetapi juga bergeser ke modernisasi sistem persenjataan," katanya usai menghadiri peringatan hari jadi Polri di Markas Komando Korps Brigade Mobil Kelapa Dua, Depok, Rabu.

"Industri pertahanan kita harus terlibat mulai dari rancang bangun, produksi, operasional, latihan pemerlihataan hingga pemusnahan alutsista yang sudah tua," tambah dia.

Presiden menegaskan bahwa selanjutnya pengadaan alat utama sistem senjata harus diarahkan pada kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

"Agar kita bisa sepenuhnya mengendalikan kesiapan alutsista," katanya.

Kepala Negara juga meminta TNI memperkuat sistem nol kecelakaan dalam penggunaan alutsista TNI.

"Pesawat tempur, angkut, kapal perang, kapal selam, hingga helikopter serta prajurit TNI yang menggunakannya harus berada dalam kesiapan operasional yang tinggi," katanya.

Pada kesempatan itu dia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban kecelakaan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara.

"Mari kita berdoa agar kita dijauhkan dari segala musibah," kata Presiden.