Muslim PNG perdalam Islam di Jayapura
30 Juni 2015 16:22 WIB
Warga muslim asal Wamena, Kabupaten Jayawijaya, berdoa usai menjalankan shalat bersama di Masjid Angkasa, Kota Jayapura, Papua, Minggu (28/7).(ANTARA FOTO/Dian Kandipi)
Jayapura (ANTARA News) - Beberapa muslim dari Papua Nugini (PNG) memperdalam agama Islam di Jayapura, Papua.
Saat menunggu waktu berbuka puasa di Mushola Firdaus Asso, Angkasa, Kota Jayapura, Selasa, seorang warga PNG, Sulaiman, mengatakan bahwa dia sedang mendalami Islam di satu pesantren di kawasan Entrop, Jayapura.
"Saya mualaf seperti halnya kedua orang tua saya," kata Sulaiman, yang mengaku berasal dari Jawaka, PNG, kepada Antara.
Bersama sembilan rekannya, Sulaiman berencana tinggal di Jayapura selama empat bulan untuk mendalami Islam.
Muslim PNG yang belajar agama di Jayapura berasal dari Vanimo, Simbo, Jawaka dan Port Moresby.
Nur Akmad Ihsan yang berasal dari Magelang datang ke Jayapura bersama beberapa rekannya untuk mendampingi tamu dari PNG yang ingin memperdalam Islam.
"Kami akan mendampingi mereka secara bergantian," kata Ihsan di Mushola Firdaus Asso, yang berdiri di tengah-tengah permukiman warga muslim asal Pengunungan Tengah.
Saat menunggu waktu berbuka puasa di Mushola Firdaus Asso, Angkasa, Kota Jayapura, Selasa, seorang warga PNG, Sulaiman, mengatakan bahwa dia sedang mendalami Islam di satu pesantren di kawasan Entrop, Jayapura.
"Saya mualaf seperti halnya kedua orang tua saya," kata Sulaiman, yang mengaku berasal dari Jawaka, PNG, kepada Antara.
Bersama sembilan rekannya, Sulaiman berencana tinggal di Jayapura selama empat bulan untuk mendalami Islam.
Muslim PNG yang belajar agama di Jayapura berasal dari Vanimo, Simbo, Jawaka dan Port Moresby.
Nur Akmad Ihsan yang berasal dari Magelang datang ke Jayapura bersama beberapa rekannya untuk mendampingi tamu dari PNG yang ingin memperdalam Islam.
"Kami akan mendampingi mereka secara bergantian," kata Ihsan di Mushola Firdaus Asso, yang berdiri di tengah-tengah permukiman warga muslim asal Pengunungan Tengah.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: