Denpasar (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengaku prihatin atas tidak beresnya penanganan jemaah haji Indonesia dalam menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci pada 1427 Hijriyah. "Sebagai bangsa yang mayoritas umat Islam merasa harga diri kita dicemohkan, karena tidak mampu menangani pelaksaan ibadah haji dengan baik dan sukses," kata Presiden RI periode 2001-2004 itu kepada wartawan di Sanur, Bali, Minggu. Selesai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDIP, putri proklamator Soekarno itu menilai, kondisi tersebut mempermalukan Indonesia di panggung internasional. "Keadaan yang demikian itu, agar tidak terulang kembali di tahun-tahun mendatang," harap Megawati. Ia menambahkan, pemerintahan sekarang harus melakukan perencanaan dan persiapan yang matang menyangkut pelaksanaan teknis ibadah haji. Sementara itu, Sekretaris jenderal (Sekjen) DPP PDIP Pramono Anung mengemukakan, kasus terhambatnya katering jemaah haji Indonesia di Tanah suci baru pertama kali terjadi, akibat sistem penyaluran konsumsi tidak baik. "Selama 30 jam para jemaah haji itu tidak kebagian makanan dan minuman. Hal itu juga dialami sejumlah kadernya yang ikut dalam rombongan melaksanakan ibadah haji," ujar Pramono Anung. Berdasarkan data jemaah haji Indonesia yang melaksanakan ibadah ke Tanah Suci kali ini sebanyak 189.000 orang. Departemen Agama menunjuk Ana Catering selaku pemasok konsumsi bagi seluruh jemaah haji Indonesia di Tanah Suci. Pemerintah Arab Saudi sebelumnya telah mengingatkan bahwa Ana Catering hanya mempunyai satu lokasi dapur, sehingga tidak akan sanggup melayani kebutuhan makanan dan minuman banyak orang. Namun, peringatan tersebut tidak digubris, sehingga terbukti para jemaah haji Indonesia kelaparan. (*)