Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan wilayahnya sudah sangat dewasa dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak meski baru pertama kali digelar bersamaan di 19 kabupaten dan kota di provinsi itu.

"Saya sudah tanyakan ke Kapolda dan beliau menegaskan Jatim sudah sangat dewasa menghadapi Pilkada," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.

Dari segi keamanan, gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut juga telah mendapat jaminan dari aparat penegak hukum, termasuk kesiagaan pasukan pengamanan, baik dari kepolisian maupun tentara.

Ia menjelaskan, sama seperti Pilkada atau Pemilu sebelumnya-sebelumnya, polisi tetap sebagai garda terdepan dalam keamanan, dan tentara sifatnya mengawal dan siap jika dibutuhkan.

"Tapi saya yakin Jatim aman dan terkendali. Suksesnya Pemilu dan Pilkada yang sudah digelar beberapa kali sudah menjadi bukti bahwa masyarakat disini sangat dewasa dalam berdemokrasi," tukasnya.

Disinggung tentang kerusuhan di Kota Probolinggo beberapa tahun lalu dan mengakibatkan sejumlah kerusakan, birokrat yang juga politisi tersebut memiliki pandangan berbeda dan bukan disebabkan oleh masyarakat setempat.

"Yang ramai di Probolinggo itu bukan rakyatnya, tapi tim suksesnya dan masyarakat hanya terprovokasi. Itulah mengapa kasus pidana yang kena tim sukses, bukan rakyat," ucapnya.

Kedua, lanjut dia, dari segi pembiayaan yang ditegaskannya sudah sangat siap karena pemerintah kabupaten dan kota sudah menyepakati Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).

Ia mengakui sempat ada masalah di Kabupaten Ponorogo, namun saat ini sudah selesai karena anggaran untuk Pilkada sudah keluar dari kas, namun masih dititipkan.

"Semua sudah saya cek, termasuk Ponorogo. Terakhir saya ke sana dan meminta sekretaris daerah mengeluarkan anggaran untuk kemudian dititipkan. Yang jelas uang sudah keluar. Ini menjadi bukti pemerintah daerahnya serius," tuturnya.

Di Jatim pada 9 Desember 2015 digelar Pilkada serentak di 19 daerah, terdiri dari tiga kota, yakni Blitar Surabaya dan Pasuruan.

Sedangkan, 16 daerah lainnya merupakan wilayah kebupaten, yaitu Ngawi, Lamongan, Jember, Ponorogo, Kediri, Situbondo, Gresik, Trenggalek, Mojokerto, Sumenep, Banyuwangi, Malang, Sidoarjo, Blitar, Pacitan dan Tuban.