Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka melemah tipis sebesar 3,01 poin menyusul belum adanya kesepakatan penyelesaian krisis utang Yunani.

IHSG BEI dibuka melemah 3,01 poin atau 0,06 persen menjadi 4.917,02. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,77 poin (0,09 persen) menjadi 840,12.

"Penyelesaian krisis keuangan Yunani yang masih jauh dari kesepakatan serta nilai tukar rupiah yang masih dalam tren pelemahan membuat pelaku pasar khawatir dalam berinvestasi di aset berisiko sehingga mempengaruhi laju IHSG BEI," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa pelaku pasar global dihadapi ketidakpastian proses pertemuan Yunani dengan kreditur. Menteri-menteri keuangan zona Euro mengakhiri pertemuan ketiga dalam sepekan tanpa kesepakatan dan negosiasi akan dilanjutkan kembali di akhir pekan ini.

"Pertemuan itu hanya sedikit menghasilkan kemajuan. Perhatian pasar dalam beberapa hari ke depan masih akan tertuju pada pertemuan antara Yunani dengan para kreditur," katanya.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan bahwa masih berlanjutnya krisis Yunani juga menekan bursa saham regional. Bagi pemodal jangka menengah sebaiknya berhati-hati dalam melakukan aksi beli.

"Pemodal jangka pendek sebaiknya juga tetap berhati-hati dalam melakukan posisi spekulatif," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, pelaku pasar asing yang cenderung mulai mengambil posisi beli dapat menahan tekanan IHSG BEI dan berpotensi berbalik menguat.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 279,08 poin (1,03 persen) ke level 26.866,67, indeks Nikkei turun 100,42 poin (0,48 persen) ke level 20.670,98, dan indeks Straits Times melemah 7,08 poin (0,21 persen) ke posisi 3.342,84.