Jakarta (ANTARA News) - Keindahan tenun Baduy mendorong Amanda Lestari, pendiri label LEKAT, untuk meningkatkan popularitas wastra Indonesia itu ke hadapan para pencinta mode.
"Saya ingin membawa tenun Baduy menjadi lebih modern," ungkap Amanda dalam Project M: Wastra The Love Affair di Galeri Indonesia Kaya Jakarta, Kamis.
Sejak mendirikan labelnya tiga tahun silam, Amanda kemudian mendatangi para pengrajin tenun di Baduy demi mewujudkan visinya. Kini, dia telah bekerjasama dengan para pengrajin tenun di dua kampung di Baduy.
"Setiap kampung kira-kira ada 50 pengrajin, mayoritas adalah ibu-ibu," jelas Amanda.
Amanda memadukan tenun Baduy yang motifnya geometris dengan bahan lain, seperti linen.
Dia juga mencampurkan tenun Baduy dengan gaya busana khas Mongol yang disebutnya serupa dengan Baduy.
Ada beberapa label lain yang mengangkat kekayaan kain Indonesia dalam Project M: Wastra The Love Affair.
Chitra Subiyakto dalam Sejauh Mata Memandang menghadirkan koleksi busana terinspirasi sawah rumput laut, dat MEN memamerkan busana tenun khusus untuk pria juga label PRibuMI yang menjual koleksi tas dan sepatu dari paduan tenun dan kulit.
LEKAT tonjolkan tenun Baduy dalam busana modern
25 Juni 2015 19:34 WIB
Para perancang di acara Project M: Wastra The Love Affair di Galeri Indonesia Kaya, Kamis (25/6/2015) (ANTARA News/ Nanien Yuniar )
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: