Presiden pimpin rapat bahas program 35.000 MW
25 Juni 2015 14:14 WIB
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri), Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kiri) mendapat penjelasan dari Dirut PLN Sofyan Basir (kanan) tentang program kelistrikan nasional saat Peluncurkan Program Pembangunan Pembangkit 35.000 MW di Samas, Bantul, Yogyakarta, Senin (4/5/15). Program tersebut merupakan komitmen pemerintah dalam menjawab tantangan kebutuhan listrik nasional serta untuk menciptakan kedaulatan energi. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas membahas perkembangan rencana pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW dan transmisinya.
"Saya persilahkan dulu untuk kondisi rencana pembangkit listrik 35.000 MW kepada Menteri ESDM, Menteri BUMN, atau langsung Dirut PLN, untuk melaporkan, silahkan," kata Presiden Jokowi ketika membuka rapat tersebut di Kantor Presiden Jakarta, Kamis.
Hadir juga dalam rapat itu Wapres Jusuf Kalla, Dirut PT PLN Sofyan Basir, Menko Kemaritiman Indroyono Susilo, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Selain itu Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri BUMN Rini Soemarno, Wamenkeu Mardiasmo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Pada awal Mei 2015 Presiden Jokowi meluncurkan Program 35.000 MW Listrik untuk Indonesia di Goa Cemara kawasan Pantai Samas Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Presiden optimistis program pembangunan listrik selama lima tahun ke depan dengan investasi sekitar Rp110 triliun itu akan tercapai guna mewujudkan kemandirian energi di Indonesia.
Presiden menyebutkan selama 70 tahun merdeka, Indonesia hanya membangun 50.000 MW.
"Saya optimis dan meyakini ini bisa dilakukan, dulu regulasinya ruwet," katanya.
Presiden menyebutkan manajemen di PLM sudah diperbaiki dan perizinan akan disederhanakan. "Pembebasan lahan jika ada masalah, saya sampaikan tolong lapor ke gubernur dan selesaikan," kata Presiden Jokowi.
"Saya persilahkan dulu untuk kondisi rencana pembangkit listrik 35.000 MW kepada Menteri ESDM, Menteri BUMN, atau langsung Dirut PLN, untuk melaporkan, silahkan," kata Presiden Jokowi ketika membuka rapat tersebut di Kantor Presiden Jakarta, Kamis.
Hadir juga dalam rapat itu Wapres Jusuf Kalla, Dirut PT PLN Sofyan Basir, Menko Kemaritiman Indroyono Susilo, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
Selain itu Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri BUMN Rini Soemarno, Wamenkeu Mardiasmo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Pada awal Mei 2015 Presiden Jokowi meluncurkan Program 35.000 MW Listrik untuk Indonesia di Goa Cemara kawasan Pantai Samas Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Presiden optimistis program pembangunan listrik selama lima tahun ke depan dengan investasi sekitar Rp110 triliun itu akan tercapai guna mewujudkan kemandirian energi di Indonesia.
Presiden menyebutkan selama 70 tahun merdeka, Indonesia hanya membangun 50.000 MW.
"Saya optimis dan meyakini ini bisa dilakukan, dulu regulasinya ruwet," katanya.
Presiden menyebutkan manajemen di PLM sudah diperbaiki dan perizinan akan disederhanakan. "Pembebasan lahan jika ada masalah, saya sampaikan tolong lapor ke gubernur dan selesaikan," kata Presiden Jokowi.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: