Columbia (ANTARA News) - Beberapa wilayah di Amerika Serikat bergantian mempertimbangkan untuk tidak lagi memakai bendera Konfederasi yang dipakai pada Perang Saudara dua abad silam dan menjadi simbol perbudakan kulit hitam.

Sementara itu di ibu kota South Carolina, Columbia, ribuan orang meneriakkan "Turunkan!" bendera Konfederasi dari gedung parlemen negara bagian ini menyusul pembantaian delapan anggota jemat gereja bersejarah di Charleston pekan lalu.

Negara bagian Mississippi juga tengah mempertimbangkan menanggalkan emblem Konfederasi dari benderanya.

Paling sedikit dua pemimpin Republik dan seorang pemimpin Demokrat meminta bendera itu tak lagi dikibarkan, sebaliknya dua pejabat utama politik di negara bagian ini tidak menyetujuinya.

"Diskusi sama dengan warga South Carolina adalah warga Mississippi 14 tahun silam telah menyepakati mempertahankan bendera itu dengan dua per tiga suara," kata Wakil Gubernur Mississippi yang berasal dari Partai Republik, Tate Reeves, yang diamini Gubernur Phil Bryant.

Kemarin, Ketua DPRD Mississippi Philip Gunn menjadi orang Republik pertama di negara bagian ini yang mendukung pencabutan bendera Konfederasi ketika dia menyeru emblem Konfederasi sebagai titik serangan yang mesti ditanggalkan.

Virginia yang juga pernah menjadi bagian Konfederasi, akan segera menerapkan ketentuan izin mengemudi khusus kepada kelompok Sons of Confederate Veterans yang memakai bendera konfederasi, kata Gubernur Terry McAuliffe seperti dikutip AFP.