Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta pada Selasa sore menguat 56 poin menjadi 13.250 per dolar AS, dari posisi sebelumnya 13.306 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova mengatakan bahwa munculnya harapan penyelesaian utang Yunani telah meredam kekhawatiran pelaku pasar uang global. Situasi yang terbilang positif itu menjadi salah satu penopang mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah menguat terhadap dolar AS.

"Optimisme di kalangan pelaku pasar uang bahwa kesepakatan bailout sudah dekat sehingga sebagian pelaku pasar mulai mengambil posisi untuk masuk ke beberapa mata uang di negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia," ujarnya.

Di sisi lain, lanjut dia, penyataan Bank Indonesia bahwa perekonomian kuartal II lebih baik, juga menambah sentimen positif bagi rupiah.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia itu seiring dengan penyerapan anggaran pemerintah yang membaik untuk investasi, diperkirakan pada kuartal III dan IV perekonomian domestik akan kembali tumbuh," katanya.

Ia meyakini bahwa pada kuartal III hingga IV tahun ini akan ada percepatan penyerapan anggaran yang dapat membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik.

Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah hari ini berada pada 13.316 per dolar AS, menguat sedikit dari posisi sebelumnya 13.318 per dolar AS.