Malang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur menyiapkan 17 unit bus untuk masyarakat yang akan mudik ke sejumlah daerah tujuan di wilayah Jatim untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, secara gratis.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Handi Priyanti di Malang, Selasa, mengatakan armada bus yang disediakan untuk mudik gratis tahun ini ada penambahan dua unit dari tahun lalu yang hanya 15 unit. Tambahan dua unit bus tersebut dikhususkan untuk pemudik dengan tujuan Madura.

"Daerah tujuan mudik dari Kota Malang ini yang paling banyak memang ke Madura, sehingga armadanya kami tambah agar tahun ini lebih banyak lagi pemudik yang bisa diangkut. Selain itu, ada beberapa daerah di Pulau Madura juga dilewati rute bus mudik gratis ini," ujarnya.

Ia mengatakan bus yang akan mengantarkan para pemudik tersebut adalah bus ekonomi AC dan diperkirakan berangkat dari Kota Malang secara bersama-sama dengan bus dengan tujuan daerah lainnya pada 15 Juli mendatang. Bus mudik gratis akan diberangkatkan sekitar pukul 07.00 WIB.

Sejumlah rute tujuan bus mudik gratis itu adalah Malang-Sumenep, Malang Bojongoro, Malang-Trenggalek, Malang-Pacitan, Malang-Banyuwangi, Malang-Tuban, dan Malang-Magetan. Hanya saja, bus-bus tersebut juga akan melalui sejumlah daerah lain sekaligus menurunkan penumpang yang melewati jalur tujuan.

Untuk satu unit bus, lanjutnya, berkapasitas 55 orang penumpang, sehingga 17 armada bus tersebut bisa mengangkut 935 orang pemudik dari Kota Malang.

"Kalau dibandingkan dengan jumlah warga yang bakal mudik, memang masih belum ada apa-apanya, namun paling tidak kami bisa membantu mereka, khususnya warga kurang mampu," ujarnya.

Menyinggung pendaftaran bagi calon pemudik gratis, Handi mengatakan sudah dibuka sejak dua pekan lalu dengan persyaratan membawa KTP dan KK yang ditunjukkan ke petugas Dishub. Pendaftaran dibuka mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB di Kantor Dishub Kota Malang.

"Mudik gratis ini, selain ditangani pemerintah, juga ada pihak swasta yang memiliki program sama. Kami akan coba berkoordinasi dengan pihak swasta yang punya program sama, apakah nantinya bisa diberangkatkan bersama-sama atau tidak, namun akan lebih baik kalau bisa berangkat bersama-sama," ucapnya.

Tahun lalu, dari 15 unit bus yang diberangkatkan hanya ada 13 kursi yang kosong.