Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup melemah sebesar 25,75 poin atau 0,52 persen menjadi 4.959,25.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,81 poin (0,68 persen) menjadi 851,84.

"IHSG BEI bergerak melawan arah dengan bursa saham di kawasan Asia di tengah munculnya harapan adanya penanggulangan krisis utang Yunani yang akan mencapai kesepakatan," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo di Jakarta.

Menurut dia, salah satu faktor penekan indeks BEI datang dari dalam negeri menyusul pelaku pasar asing yang kembali melakukan aksi lepas saham. Secara teknikal, menghilangnya aksi beli dari pemodal asing ini membuat IHSG menguji level batas pertama di 4.958 poin.

Dalam data perdagangan saham BEI pada Senin, pelaku pasar saham asing membukukan jual bersih (foreign net sell) sebesar Rp63,325 miliar.

Ia mengatakan secara umum sinyal IHSG BEI masih positif.

Analis Samuel Sekuritas Ruliff menambahkan fokus pelaku pasar masih tertuju pada ekspektasi kinerja kuartal kedua emiten tahun ini yang akan menjadi indikasi atas potensi pencapaian target perusahaan di sepanjang tahun 2015.

"Pada hari ini, indeks BEI didominasi sentimen pelemahan," katanya.

Frekuensi saham di BEI mencapai 173.167 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,55 miliar lembar saham senilai Rp3,49 triliun. Sebanyak 178 saham bergerak naik, dan 99 saham turun, dan yang tidak bergerak nilainya 96 saham.

Sementara bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 320,32 poin (1,20 persen) ke level 27.080,85, indeks Nikkei naik 253,95 poin (1,26 persen) ke level 20.428,19, dan indeks Straits Times menguat 21,48 poin (0,68 persen) ke posisi 3.323,43.