Jakarta (ANTARA News) - Duduk terlalu lama, misalnya sambil menonton televisi, bekerja di depan komputer dan sebagainya, dapat meningkatkan cemas, simpul sebuah studi yang disiarkan pada jurnal BMC Public Health.
Cemas adalah salah satu masalah kesehatan mental yang dialami lebih dari 27 juta orang di dunia.
Kondisi ini biasanya berwujud dalam gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, sulit bernafas dan sakit kepala.
"Kami melihat meningkatnya gejala cemas pada masyarakat modern, yang nampaknya berhubungan dengan peningkatan prilaku duduk diam. Penelitian memperlihatkan, hubungan positif antara prilaku duduk diam dan gejala depresi, " kata Megan Teychenne, ketua peneliti dan dosen pada Universitas Deakin, Australia.
Dalam penelitian itu, para peneliti menganalisa sembilan studi yang secara khusus meneliti hubungan antara prilaku duduk dengan kecemasan.
Mereka mendapati fakta lima dari sembilan studi menyatakan prilaku duduk selama lebih dari dua jam per hari mempertinggi cemas, ketimbang mereka yang duduk kurang dari dua jam per hari.
"Penting bagi kita memahami faktor-faktor prilaku yang berhubungan dengan kecemasan. Penelitian kami memperlihatkan hubungan positif antara waktu duduk dan gejala kecemasam-- kendati hubungan ini masih memerlukan studi intervensi," kata Teychenne seperti dilansir Science Daily.
Prilaku duduk diam berhubungan dengan beberapa masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe dua, penyakit jantung dan osteoporosis.
Duduk terlalu lama membuat orang lebih cemas
20 Juni 2015 16:47 WIB
Ilustrasi (the-marketeers.com)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: