Makassar (ANTARA News) - Rapat Paripurna DPRD Makassar pertama di bulan Ramadhan ini diwarnai kegaduhan dan sempat terjadi kericuhan selama beberapa saat setelah salah seorang legislator Irwan menyela penjelasan Susuman Halim sambil menggebrak meja.
Berdasarkan pantauan di Makassar, rapat paripurna DPRD Makassar yang berlangsung Jumat sore, keributan itu terjadi karena tiga legislator dengan dua fraksi berbeda yakni Susuman Halim dan Basdir (Demokrat) serta Supratman dari Fraksi Nasional Demokrat (Nasdem) tidak terima dengan sikap yang ditunjukkan Irwan (Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera).
Ketiga legislator ini meminta waktu secara bergiliran kepada pimpinan dewan untuk menyampaikan pendapatnya. Pendapat pertama disampaikan oleh Basdir kemudian dilanjutkan Supratman serta Susuman Halim.
Namun saat Susuman sedang menyampaikan pendapatnya itu, Irwan langsung menyela dan menyampaikan pendapatnya dalam ruang rapat paripurna tersebut.
Paripurna itu berlangsung dengan penuh ketegangan serta emosional yang kemudian memicu kemarahan ketiganya dan juga menggebrak meja yang kemudian berusaha menghampiri Irwan yang berada di meja paling depan.
Usaha dari Supratman serta kedua legislator itu terhenti karena sejumlah anggota dewan lainnya langsung menenangkan para legislator yang sedang berdebat.
Rapat memang digelar dengan agenda mendengarkan penjelasan Wali Kota terhadap tanggapan fraksi tentang pembentukan tiga rancangan peraturan daerah. Namun emosi tiga legislator terpancing karena tanggapan seorang sejawat mereka asal Fraksi PKS, Irwan.
"Ini bukan tempat curahan hati (curhat) dan pimpinan bisa bersikap tegas dan mengusir mereka dari ruangan ini kalau mengganggu jalannya sidang," kata Irwan setelah menggebrak mejanya.
Sikap Irwan lalu ditanggapi oleh tiga legislator dengan turut menggebrak. Mereka juga terlibat adu mulut sebelum ditenangkan oleh rekan-rekan sejawat mereka.
"Tidak boleh ada yang melarang. Saya berhak menyampaikan pendapat saya," kata Basdir.
Basdir mengatakan, ia keberatan dengan sikap Irwan yang tiba-tiba menggebrak meja. Ia menganggap sikap itu sama saja menghalangi sesama legislator menyampaikan aspirasinya. Padahal dalam rapat, setiap anggota dewan punya kedudukan yang sama.
"Yang boleh mengatur lalu lintas pembicaraan adalah pimpinan sidang, bukan sesama anggota. Jangan disangka saya takut sama mereka, sama sekali tidak," tegasnya.
Sugali sapaan akrab Susuman menjelaskan, ia bersama rekannya, Basdir dan Supratman sebelumnya hanya berniat menyampaikan uneg-uneg secara bergantian sebelum wali kota membacakan pidato. Salah satunya tentang isu yang beredar bahwa mereka sering mengkritik wali kota karena titipan oknum tertentu.
Sugali menyatakan belakangan ini santer terdengar bahwa sejumlah kritik dari DPRD Makassar dilakukan oleh orang-orang suruhan mantan Wali Kota Ilham Arief Sirajuddin.
Kritik, kata dia, diisukan karena Moh Ramdhan Pomanto cenderung meninggalkan Ilham setelah terpilih menjadi wali kota tahun lalu, padahal Danny adalah orang yang mendampingi Ilham selama 10 tahun masa pemerintahan.
"Padahal apa yang kami selalu sampaikan kepada wali kota adalah murni, semata-mata untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat, bukan karena tendensius," sebutnya.
Kegaduhan yang terjadi di ruang rapat itu turut disaksikan oleh Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Fery Abraham dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah lainnya.
Rapat Paripurna DPRD Makassar ricuh
19 Juni 2015 20:34 WIB
ilustrasi Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto (ANTARA FOTO/Darwin Fatir)
Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: