Pengusaha mal sambut baik penghapusan PPnBM
18 Juni 2015 22:45 WIB
Ketua pelaksana FJGS 2015 sekaligus ketua APPBI DPD DKI Jakarta Ellen Hidayat usai jamuan makan malam di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat. (ANTARA News/Ida Nurcahyani)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Ellen Hidayat menyambut baik pembebasan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).
Menurutnya, kebijakan itu akan membantu mengurangi "hobi" orang Indonesia untuk berbelanja di negeri tetangga, contohnya Singapura.
"Kami menyambut baik pembebasan PPnBM untuk mengurangi orang belanja di luar negeri," kata Ellen di Jakarta, Kamis.
Ellen optimis, penghapusan pajak barang mewah itu akan menempatkan Jakarta pada pusat peta belanja fashion dunia.
"Asal kita gencar promosi dan pemegang merk memberi harga sesuai dengan yang sudah diputuskan pemerintah, selain itu mereka harus mendatangkan produk lebih cepat," katanya.
Saat ini, kedatangan produk baru atau "new arrival" untuk produk branded, menurut Ellen sangatlah lamban yakni sekitar tiga minggu.
"Idealnya, new arrival itu satu minggu. Bagi para penggila merk hal itu sangat penting karena menyangkut prestis," katanya.
Jika hal-hal tersebut dilakukan maka Jakarta akan mengalahkan Singapura sebagai deatinasi wisata belanja mengingat kualitas mal Jakarta yang tak kalah baik kualitasnya dibanding Singapura.
"Singapura itu negara kecil yang cuma mengandalkan jasa. Dulu kalau kita ke sana SPGnya judes-judes sekarang luar biasa ramah karena mereka tahu itu potensi mereka," katanya.
Kementerian Keuangan mengeluarkan peraturan pembebasan PPnBM untuk peralatan elektronik, rumah tangga, hingga tas dan pakaian branded mulai 8 Juli 2015.
Pembebasan PPnBM diharapkan bisa mendorong konsumsi rumah tangga sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, kebijakan itu akan membantu mengurangi "hobi" orang Indonesia untuk berbelanja di negeri tetangga, contohnya Singapura.
"Kami menyambut baik pembebasan PPnBM untuk mengurangi orang belanja di luar negeri," kata Ellen di Jakarta, Kamis.
Ellen optimis, penghapusan pajak barang mewah itu akan menempatkan Jakarta pada pusat peta belanja fashion dunia.
"Asal kita gencar promosi dan pemegang merk memberi harga sesuai dengan yang sudah diputuskan pemerintah, selain itu mereka harus mendatangkan produk lebih cepat," katanya.
Saat ini, kedatangan produk baru atau "new arrival" untuk produk branded, menurut Ellen sangatlah lamban yakni sekitar tiga minggu.
"Idealnya, new arrival itu satu minggu. Bagi para penggila merk hal itu sangat penting karena menyangkut prestis," katanya.
Jika hal-hal tersebut dilakukan maka Jakarta akan mengalahkan Singapura sebagai deatinasi wisata belanja mengingat kualitas mal Jakarta yang tak kalah baik kualitasnya dibanding Singapura.
"Singapura itu negara kecil yang cuma mengandalkan jasa. Dulu kalau kita ke sana SPGnya judes-judes sekarang luar biasa ramah karena mereka tahu itu potensi mereka," katanya.
Kementerian Keuangan mengeluarkan peraturan pembebasan PPnBM untuk peralatan elektronik, rumah tangga, hingga tas dan pakaian branded mulai 8 Juli 2015.
Pembebasan PPnBM diharapkan bisa mendorong konsumsi rumah tangga sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: