Tarif kereta Sriwedari turun menjadi Rpp8.000
18 Juni 2015 14:30 WIB
Kereta Sriwedari yang melayani rute Solo-Jogja melintas di Stasiun Purwosari, Solo, Senin (5/11). Kereta yang baru dioperasikan tersebut untuk meningkatkan pelayanan rute Solo-Jogja menemani KA Pramex di jalur yang padat penumpang. (FOTO ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Yogyakarta (ANTARA News) - PT KAI akan memberlakukan tarif baru untuk Kereta Sriwedari jurusan Solo-Yogyakarta mulai 1 Juli yaitu Rp8.000 per penumpang sekali jalan atau turun dari tarif sebelumnya Rp13.000 per penumpang sekali jalan.
"Penurunan tarif ini didasarkan atas keputusan direksi dan tarif baru ini tidak hanya berlaku menjelang Lebaran saja tetapi selamanya," kata Manager Corporate Communications PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Gatut Sutiyatmoko di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, tarif yang diberlakukan untuk Sriwedari tersebut akan sama dengan tarif Prambanan Ekspres. Kedua kereta tersebut memperoleh dana "public service obligation" (PSO) dari pemerintah pusat.
"Tidak ada kerugian yang ditanggung PT KAI karena penurunan tarif ini. Harapannya, masyarakat bisa memperoleh keuntungan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat bisa semakin meningkat," katanya.
Selain, Sriwedari dan Prambanan Ekspres, di Daerah Operasi VI Yogyakarta juga menjalankan Sidomukti sebagai kereta komuter. Namun, tarif untuk kereta tersebut tidak mengalami penurunan yaitu tetap Rp20.000 sekali perjalanan.
Total perjalanan kereta lokal dan komuter di Daerah Operasi VI Yogyakarta adalah 15 kali perjalanan pulang pergi antara Yogyakarta dan Solo atau 30 kali perjalanan setiap hari.
"Okupansinya cukup baik. Bahkan saat akhir pekan atau libur panjang bisa mencapai lebih dari 100 persen," katanya. Daya tampung maksimal kereta lokal atau komuter ditetapkan 150 persen dari total kapasitas tempat duduk.
Gatut menjelaskan, PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta akan menambah layanan kereta lokal yaitu memperpanjang relasi Prambanan Ekspres dari sebelumnya Kutoarjo-Solo Balapan menjadi Prembun-Solo Jebres mulai 1 Juli.
Tarif yang dikenakan kepada penumpang tidak berubah yaitu tetap Rp15.000 sekali perjalanan. Jadwal perjalanan untuk Solo Jebres-Prembun masih menunggu izin dari Dirjen Kereta Api Kementerian Perhubungan dan instruksi dari kantor pusat.
Peningkatan pelayanan juga dilakukan dengan mengubah pola operasional kereta lokal yaitu tidak berhenti di Stasiun Tugu dan Solo Balapan mulai 7 Juli.
"Kereta lokal atau jarak pendek akan berhenti di Lempuyangan dan Solo Jebres. Stasiun Tugu dan Solo Balapan akan dikhususnya untuk penumpang kereta jarak jauh," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, semua kereta ekonomi jarak jauh akan berhenti di Stasiun Tugu dan Solo Balapan dan tidak berhenti di Stasiun Lempuyangan mulai 7 Juli.
"Penurunan tarif ini didasarkan atas keputusan direksi dan tarif baru ini tidak hanya berlaku menjelang Lebaran saja tetapi selamanya," kata Manager Corporate Communications PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Gatut Sutiyatmoko di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, tarif yang diberlakukan untuk Sriwedari tersebut akan sama dengan tarif Prambanan Ekspres. Kedua kereta tersebut memperoleh dana "public service obligation" (PSO) dari pemerintah pusat.
"Tidak ada kerugian yang ditanggung PT KAI karena penurunan tarif ini. Harapannya, masyarakat bisa memperoleh keuntungan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat bisa semakin meningkat," katanya.
Selain, Sriwedari dan Prambanan Ekspres, di Daerah Operasi VI Yogyakarta juga menjalankan Sidomukti sebagai kereta komuter. Namun, tarif untuk kereta tersebut tidak mengalami penurunan yaitu tetap Rp20.000 sekali perjalanan.
Total perjalanan kereta lokal dan komuter di Daerah Operasi VI Yogyakarta adalah 15 kali perjalanan pulang pergi antara Yogyakarta dan Solo atau 30 kali perjalanan setiap hari.
"Okupansinya cukup baik. Bahkan saat akhir pekan atau libur panjang bisa mencapai lebih dari 100 persen," katanya. Daya tampung maksimal kereta lokal atau komuter ditetapkan 150 persen dari total kapasitas tempat duduk.
Gatut menjelaskan, PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta akan menambah layanan kereta lokal yaitu memperpanjang relasi Prambanan Ekspres dari sebelumnya Kutoarjo-Solo Balapan menjadi Prembun-Solo Jebres mulai 1 Juli.
Tarif yang dikenakan kepada penumpang tidak berubah yaitu tetap Rp15.000 sekali perjalanan. Jadwal perjalanan untuk Solo Jebres-Prembun masih menunggu izin dari Dirjen Kereta Api Kementerian Perhubungan dan instruksi dari kantor pusat.
Peningkatan pelayanan juga dilakukan dengan mengubah pola operasional kereta lokal yaitu tidak berhenti di Stasiun Tugu dan Solo Balapan mulai 7 Juli.
"Kereta lokal atau jarak pendek akan berhenti di Lempuyangan dan Solo Jebres. Stasiun Tugu dan Solo Balapan akan dikhususnya untuk penumpang kereta jarak jauh," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, semua kereta ekonomi jarak jauh akan berhenti di Stasiun Tugu dan Solo Balapan dan tidak berhenti di Stasiun Lempuyangan mulai 7 Juli.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: