Jakarta (ANTARA News) - Menteri Ekologi Perancis Segolene Royal menyatakan pernyataan yang mungkin melukai perusahaan yang membuat Nutella dengan mendesak masyarakat untuk berhenti makan cokelat hazelnut tersebut karena berkontribusi terhadap deforestasi.

"Kita harus menanam kembali banyak pohon karena ada deforestasi besar-besaran yang juga mengarah ke pemanasan global. Kita harus berhenti makan Nutella, misalnya, karena dibuat dengan minyak sawit," kata Royal dalam sebuah wawancara Senin waktu setempat di jaringan televisi Prancis Canal +, sebagaimana dikutip The Guardian, Rabu.

"Kelapa sawit telah menggantikan pohon, dan karena itu menyebabkan kerusakan besar terhadap lingkungan," jelasnya.

Nutella, katanya, harus dibuat dari "bahan-bahan lain".

Komentar kontroversial tersebut pun mengusik Ferrero, Grup perusahaan rakasasa asal Italia yang memproduksi Nutella.

Tanpa merujuk ke Royal langsung, perusahaan mengeluarkan pernyataan hari Selasa, mengatakan bahwa mereka menyadari taruhan lingkungan dan telah berkomitmen untuk sumber minyak sawit secara bertanggung jawab.

Ferrero mendapat hampir 80% minyak kelapa sawit mereka dari Malaysia. Sisa pasokan berasal dari Papua Nugini, Indonesia dan Brasil.

Pada 2,5 tahun lalu, senator Prancis mencoba untuk mengenakan pajak 300% terhadap minyak sawit, karena menilai itu berbahaya bagi penggemukan dan berdampak buruk terhadap lingkungan. Mengukur dikalahkan. Namun, aturan tersebut tidak diterima.