Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta LBH Jakarta membuktikan keberadaan mafia skor bola seperti yang ditemukan dalam pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Malaysia pada SEA Games yang baru saja berakhir.

"Buktikanlah, kalau bisa membuktikan ya bawa itu ke ranah hukum. Sama dengan FIFA, kalau ada yang salah ya dihukum, asal bisa dibuktikan apa yang sudah dibuat," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, tim advokasi dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Muhammad Isnur, menyatakan siap menghadirkan sejumlah saksi dan bukti untuk menguatkan laporan pengaturan skor pertandingan sepak bola nasional dan internasional ke Bareskrim Mabes Polri.

Dalam konferensi pers tim advokasi juga memperdengarkam rekaman dugaan pengaturan skor pertandingan Indonesia melawan Malaysia pada laga perebutan posisi tiga cabang olahraga sepak bola SEA Games 2015. Namum tim advokasi masih memverifikasi kebenaran secara pasti rekaman tersebut.

Seseorang berinisial BS yang mengaku sebagai pelaku match fixing (pengaturan pertandingan) melaporkan dugaan pengaturan skor pertandingan sepak bola Indonesia dalam ajang nasional dan internasional ke Bareskrim Mabes Polri pada Selasa sore.

BS yang didampingi oleh sejumlah lembaga bantuan hukum tersebut melaporkan adanya tindak pidana penyuapan dalam beberapa kasus persepakbolaan Indonesia antara tahun 2000 hingga 2015.

Dalam laporan polisi yang dibuat pukul 15.00 WIB Selasa 16 Juni 2015 itu disebutkan penyuapan periode 2000-2010 menggunakan dana APBD. Sedangkan dana penyuapan periode 2010-2015 berasal dari investor Malaysia berinisial DAS.

BS melaporkan manajer klub, pemain, dan beberapa pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang diduga melakukan pengaturan skor.

Isnur mengatakan, BS juga bersedia dikenakan tindak pidana oleh kepolisian karena sebagai salah satu pelaku yang mengatur skor.