IKM berbasis budaya lokal unggulan hadapi MEA
16 Juni 2015 22:18 WIB
Pelantikan Sekjen Kemenperin Menteri Perindustrian Saleh Husin berdasarkan Keppres No.87/M Tahun 2015 mengangkat dari dan dalam jabatan Pimpinan Tertinggi Madya di lingkungan Kementerian Perindustrian mengangkat Ir. Syarif Hidayat MM Pembina Utama (Gol.IV/e) sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian di Jakarta, Selasa, (16/6). (Kemenperin.go.id) ()
Jakarta (ANTARA News) - Industri Kecil Menengah berbasis kreativitas dan budaya lokal diprediksi akan menjadi produk unggulan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, demikian disampaikan Sekjen Kemenperin Syarif Hidayat.
"Itu bisa jadi unggulan, karena pasti berbeda dengan yang lain. Tinggal nanti dipoles dengan teknologi, sehingga hasilnya bagus," kata Syarif Hidayat saat menghadiri Pameran Produk Unggulan se-Jawa-Bali di Plasa Kemenperin Jakarta, Selasa.
Sekjen mencontohkan, satu produk IKM yang potensial menjadi unggulan adalah batu akik, di mana Indonesia memiliki sumber daya yang besar dan berbasis budaya lokal.
"Tinggal bagaimana kemampuan untuk menggosoknya, sehingga keluarlah keindahannya. Menggosok batu akik kan ada teknologinya, kalau bagus bisa seperti berlian," ujar Sekjen.
Selain itu, lanjutnya, industri fashion Indonesia juga berpotensi mencuat dalam menghadapi MEA, mulai dari ketersediaan bahan-bahan seperti batik, songket, hingga desain yang semakin beragam.
"Desain itu sebagai kekuatan membangun industri fashion. Lihat sajaa batik, jumputan, sasirangan, banyak desaian yang bisa dikembangkan. Dan jika di jual ke luar negeri itu sangat diminati," ujarnya.
Menurut Sekjen, IKM merupakan sektor industri yang paling siap untuk menghadapi MEA, karena selalu memiliki inovasi untuk mengikuti perkembangan.
Adapun pameran yang diikuti para IKM se-Jawa-Bali tersebut digelar pada 16-19 Juni 2015, yang menghadirkan berbagai produk mulai dari sandang, pangan hingga furnitur. Pameran tersebut dibuka pada pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB
"Itu bisa jadi unggulan, karena pasti berbeda dengan yang lain. Tinggal nanti dipoles dengan teknologi, sehingga hasilnya bagus," kata Syarif Hidayat saat menghadiri Pameran Produk Unggulan se-Jawa-Bali di Plasa Kemenperin Jakarta, Selasa.
Sekjen mencontohkan, satu produk IKM yang potensial menjadi unggulan adalah batu akik, di mana Indonesia memiliki sumber daya yang besar dan berbasis budaya lokal.
"Tinggal bagaimana kemampuan untuk menggosoknya, sehingga keluarlah keindahannya. Menggosok batu akik kan ada teknologinya, kalau bagus bisa seperti berlian," ujar Sekjen.
Selain itu, lanjutnya, industri fashion Indonesia juga berpotensi mencuat dalam menghadapi MEA, mulai dari ketersediaan bahan-bahan seperti batik, songket, hingga desain yang semakin beragam.
"Desain itu sebagai kekuatan membangun industri fashion. Lihat sajaa batik, jumputan, sasirangan, banyak desaian yang bisa dikembangkan. Dan jika di jual ke luar negeri itu sangat diminati," ujarnya.
Menurut Sekjen, IKM merupakan sektor industri yang paling siap untuk menghadapi MEA, karena selalu memiliki inovasi untuk mengikuti perkembangan.
Adapun pameran yang diikuti para IKM se-Jawa-Bali tersebut digelar pada 16-19 Juni 2015, yang menghadirkan berbagai produk mulai dari sandang, pangan hingga furnitur. Pameran tersebut dibuka pada pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: