Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR, Gamari Soetrisno, mengatakan, Komisi I DPR mendukung penguatan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) dan LPP Televisi Republik Indonesia (TVRI). Salah satu bentuk penguatan itu adalah dengan memberikan anggaran yang cukup.




"Komisi I DPR RI mendorong pemerintah untuk memberikan dukungan anggaran yang cukup bagi RRI dan TVRI," kata Soetrisno, di Gedung DPR, dalam Forum Legislasi Tentang RUU Radio Televisi Republik Indonesia (RTRI), Selasa.




Penguatan dua lembaga tersebut penting dilakukan. Jika tidak, kata politisi PKS itu, kedua lembaga itu akan terkendala dalam memproduksi acara-acara atraktif yang diminati pendengar atau penonton dengan konten yang informatif, edukatif, dan menghibur.




"Sekarang ini kalau berdasarkan survei tentang RRI dan TVRI rendah, tapi RRI masih lebih bagus, saya masih apresiasi dengan RRI, karena dibawah kepemimpinan Direktur RRI, Rosarita Niken Widiastuti, RRI masih sangat diminati," kata dia.




"Saya sering ke desa-desa dan orang-orang desa masih merujuk siaran RRI. Sementara TVRI jangkauan siaran sudah sangat terbatas karena pemancar yang rusak bahkan ambruk," kata Soetrisno.




Widiastuti mengatakan, dukungan Komisi I DPR terhadap penguatan kelembagaan RRI dan TVRI sangat penting untuk pengembangan kedua lembaga tersebut.




Dia menjelaskan, saat ini RRI memiliki stasiun penyiaran 88 stasiun di seluruh wilayah NKRI bahkan di perbatasan-perbatasan. Kemudian dua tahun ini membuka perwakilan luar negeri di tempat-tempat masyarakat Indonesia, seperti Hongkong, Malaysia, Jepang, Mesir, Australia, dan Newyork.




Dengan adanya perwakilan ini RRI sekarang terkoneksi dengan WNI di luar negeri baik itu Tenaga Kerja Indonesia, Persatuan Pelajar Indonesia Dunia, Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia diluar negeri, dan Ikatakan Ilmuan Indonesia Internasional (I4)




"RRI menjadi jembatan bagi masyarakat Indonesia di luar negeri atau memberikan pelayanan keseluruh lapisan masyarakat diwilayah NKRI," ujar dia.