Beirut (ANTARA News) - Milisi Kurdi, yang didukung oleh pasukan pemberontak Suriah, merebut kendali penuh atas kota perbatasan kunci dari kelompok ISIS, Selasa pagi, kata kelompok pemantau.

"Sejak subuh pagi ini, tidak satu pun peluru telah ditembakkan di Tal Abyad," kata Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdel Rahman, seperti dikutip AFP.

"Para pejuang Kurdi sekarang memiliki kendali penuh dari Tal Abyad," yang digunakan oleh ISIS sebagai pintu keluar dari Turki ke ibu kota de faktonya, Raqa ke selatan, katanya.

Milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan sekutu mereka, pemberontak Suriah, menyisir kota untuk membersihkan ranjau dan jebakan mobil yang ditinggalkan oleh petempur ISIS.

"Ada ranjau dan bom mobil di mana-mana, dan mayat petempur ISIS terbaring di jalan-jalan," kata Sherfan Darwish, seorang juru bicara untuk Burkan al-Furat, kelompok pemberontak yang bertempur bersama YPG.

Dia mengatakan aliansi anti-ISIS membersihkan kota sebelum warga sipil bisa kembali.

Kehilangan kota itu merupakan pukulan berat untuk ISIS, yang telah menggunakan perbatasan yang dekat persimpangan dengan Turki untuk membawa pejuang dan amunisi, dan menyelundupkan minyak ke pasar gelap, menurut para pengamat.

Kelompok ini sekarang akan harus bergantung pada penyeberangan perbatasan yang lebih jauh ke barat di provinsi tetangga Aleppo, menambah ratusan kilometer (hampir 200 mil) untuk jalur pasokan mereka, kata Abdel Rahman.

Di sana, ISIS menguasai persimpangan Jarablus sisi Suriah, yang telah ditutup oleh Turki, tapi rute tak resmi lain di perbatasan tetap terbuka.