Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, hingga Juni 2015 distribusi beras bagi warga miskin (raskin) baru 22,76 persen, jauh dari target yang ditetapkan pemerintah.

"Seharusnya sudah Juni mencapai 50 persen distribusi raskin kepada warga miskin. Jika masih di bawah tersebut, mesti menjadi perhatian berbagai para pihak terkait," kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, kepala daerah mesti segera menyerahkan Surat Perintah Alokasi (SPA) kepada gudang Bulog.

"Kepala daerah agar menyerahkan SPA, agar masyarakat miskin bisa tenang menjalankan ibadah puasa dan saat perayaan Idul Fitri bisa aman stok logistik mereka," kata dia.

Kementerian Sosial sudah dua kali menggelar pertemuan dengan Tim Koordinasi Raskin untuk mengevaluasi dan distribusi raskin karena Kuasa Pengguna Anggaran dan monitoring raskin berada di kementerian ini.

"Setiap kunjungan kerja ke daerah, Saya ditemani wartawan untuk ngecek bersama ke gudang Bulog terkait ketersediaan raskin. Jadi, bisa dilihat bersama kualitas raskin tersebut," jelasnya.

Khofifah memastikan enam ketepatan sebagai indikator kinerja raskin di seluruh Indonesia, yakni tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat administrasi, dan tepat kualitas.