Jakarta (ANTARA News) - Sekjen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Azwan Karim mengapresiasi Mahaka Sports sebagai promotor untuk menggelar Piala Presiden yang rencananya akan digelar setelah Lebaran 2015.

"Kami apresiasi apa yang diinginkan Mahaka sebagai promotor Piala Presiden untuk memutar turnamen, apalagi saat ini sepak bola kita sedang berhenti. PSSI mengotorisasi apa yang dilakukan Mahaka," katanya seperti dilansir tim media PSSI di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan hal itu setelah menerima Pucuk Pimpinan Manajemen (CEO) Mahaka Sports Hasani Abdulgani di Kantor PSSI Senayan Jakarta pada Senin (15/6).

Menurut Azwan, pihaknya berharap Mahaka bisa mengurus perizinan, pendaftaran, dan proses-proses lainnya yang harus dilakukan sebagai promotor.

"Kami segera mengeluarkan surat resmi kepada Mahaka untuk mendukung penuh Piala Presiden yang digelar oleh Mahaka. Kami tidak ingin menghalangi orang yang ingin menjalankan turnamen sepak bola nasional, termasuk memberikan perangkat pertandingan dan lainnya secara maksimal," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memastikan kompetisi atau turnamen sepak bola nasional akan bergulir pada tanggal 2 Agustus 2015.

"Karenanya kita sudah melakukan komunikasi dengan beberapa calon operator. Silakan siapkan itu sebisa mungkin, tanggal 2 Agustus harus segera kick off," kata Imam Nahrawi di Bandung, Jumat (12/6).

Ia menuturkan pemerintah telah mendorong agar kompetisi dan turnamen sepak bola di tanah air tetap berjalan, namun ada sejumlah pihak yang menghalang-halangi hal tersebut.

Turnamen yang akan digulirkan tersebut adalah Piala Presiden dan Piala Kemerdekaan.

"Saya mendengar ada pihak-pihak yang tidak setuju turnamen ini dilaksanakan sebelum Ramadhan, karena khawatir kehilangan muka, kehilangan prestice. Bagi saya turnamen liga harus segera jalan," ujar dia.

Ia meminta agar pihak yang menghalangi keinginan pemerintah agar turnamen sepak bola tetap bergulir untuk tidak menakuti calon operator.

"Jangan nakut-nakuti operator dan klub untuk tidak ikut kompetisi. Saya mendengar itu semua," kata Imam.