Denpasar (ANTARA News) - Sebuah mobil ambulans Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengantarkan jenazah Angeline (8), ke Desa Tulung Rejo, Glemor, Banyuwangi, Jawa Timur, dengan disaksikan Wali Kota Denpasar IB Rai D. Mantra, hari ini.
Bocah perempuan cantik ini menjadi korban pembunuhan yang oleh beberapa kalangan, termasuk aktivis pembela hak-hak anak, disebut sebagai korban persekongkolan jahat beberapa orang, sedangkan polisi baru menetapkan dua tersangka terkait kasus ini.
Jenazahnya ditemukan terkubur di rumahnya sendiri beberapa waktu lalu, namun polisi sampai kini kesulitan mengungkapkan motif dan pelaku sebenarnya kasus ini.
Sehari sebelumnya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (PPA) Yohana Yembise bersumpah untuk terus mengawal proses
hukum kasus kematian Angeline.
"Kasus ini kami ikuti sejak awal, dan selama proses hukum berjalan kami akan mendampingi," tegas di di Jakarta, kemarin.
Yohana juga menambahkan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi juga sudah menghubunginya
terkait kasus Angeline.
"Menpan sudah telepon saya agar bersama-sama mengawal kasus ini.
Menpan juga kabarnya bersedia menyiapkan pengacara," tandas Yohana lagi.
Dia mendesak polisi mengusut hingga tuntas penyebab kematian Angeline.
"Penegakkan hukum harus terus diwujudkan, agar kejadian serupa
tidak terjadi lagi di masa mendatang supaya ada efek jera," kata Yohana.
Angeline dibawa ke tempat ibu kandungnya di Banyuwangi
16 Juni 2015 09:04 WIB
Rangkaian doa bersama digelar di berbagai kota untuk mendoakan Angeline, siswi kelas 2 SD Negeri 12 Sanur, Bali, yang tewas dibunuh dan ditemukan terkubur di rumahnya. (ANTARA/Maulana Surya)
Pewarta: I Made Surya
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: