Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon memaparkan hasil kunjungan kerjanya ke India dari 10-13 Juni 2015, dengan membahas beberapa bentuk kerjasama.

"Kita membahas pertahanan, pertanian, ekonomi, dan hubungan diplomasi kedua negara," kata Fadli dalam konferensi pers di Ruang Pers, Gedung Nusantara III, Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan pada bidang pertahanan, perwakilan delegasi mengunjungi Brahmos Aerospace yang memproduksi "BrahMos".

Menurut dia, Brahmos Aerospace merupakan suatu bentuk kerja sama antara India dengan Rusia dalam hal Auronetika khususnya memproduksi rudal Brahmos.

"Rudal Brahmos mempunyai keunggulan ditingkat kecepatan dan ketepatan melebihi rudal Tomhawk milik Amerika," ujarnya.

Beberapa hari berikutnya menurut dia, perwakilan delegasi Indonesia menyampaikan hasil kunjungan Brahmos Aerospace ke Menteri Pertahanan India sangat impresive. Karena itu menurut dia investasi alustista India bisa dipertimbangkan bagi Indonesia.

Bidang Pertanian ujar Fadli, delegasi DPR RI juga berkunjung ke Food Corporation of India (FCI) yang bertujuan untuk mengetahui sistem ketahanan pangan India.

Menurut dia, India merupakan negara dengan jumlah penduduk nomor dua terbesar di dunia namun berhasil swasembada pangan dan ekspor hasil pangan khususnya beras dan gandum.

"Fungsinya FCI bergerak dibawah Departemen Makanan dan Distribusi Umum Kementrian Pertanian India," katanya.

Fadli menjelaskan FCI memberikan dukungan harga untuk melindungi kepentingan para petani, menjaga stabikitas operasional dan cadangan logistik/pangan nasional, dan mendistribusikan pangan ke seluruh wilayah serta mengintervensi pasar guna menciptakan stabilitas harga pangan.

Menurut dia, FCI juga memberikan subsidi kepada para petani antara lain listrik, air, pupuk, pinjaman bunga rendah, dan jaminan gagal panen yang bertujuan untuk membantu petani.

"Di bidang perekonomian, perwakilan delegasi DPR RI bertemu dengan Chairman Confederation of India Industry (CII) Mr Babu Khan dengan beberapa manager perusahaan yang bergerak dibidang bisnis infrastruktur jalan, railway, prcessing foods, IT, pertanian, polyester, motor Hero, serta peternakan," katanya.

Fadli Zon menyampaikan perlunya meningkatkan kerja sama dengan India karena kedua negara memiliki kompetensi yang saling melengkapi dan menguntungkan.

Menurut dia, dengan latar belakang hubungan sejarah yang panjang baik secara budaya, sosial, dan politik, tentunya akan lebih menjadi peluang bagi keuntungan kedua negara.

"Di bidang hubungan bilateral Indonesia-India, kedua perwakilan setuju untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.

Fadli mengatakan hubungan bilateral itu mengingat Indonesia dan dan India memiliki hubungan sejarah yang kuat khususnya di era Soekarno dan Nehru.