Taiwan gandeng Indonesia sertifikasi tenaga ahli industri galangan kapal
15 Juni 2015 20:35 WIB
(Foto dari kanan ke kiri) Menteri Perindustrian Saleh Husin bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjadi pembicara dalam Konferensi Pers tentang Peluncuran Program Pengembangan Kelapa Sawit yang Berkelanjutan serta Pembentukan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit di Gedung AA. Maramis II, Kementerian Perekonomian, Jakarta, 15 Juni 2015. (kemenperin.go.id) ()
Jakarta (ANTARA News) - Industri galangan kapal Taiwan melalui China Shipbuilding Cooperation (CSBC) menggandeng Indonesia untuk meningkatkan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang industri galangan kapal dengan memberikan pelatihan dan kerja magang di Taiwan.
"Tenaga ahli bidang industri galangan kapal Indonesia akan mendapatkan gaji dan fasilitas laiknya pekerja di Taiwan. Dengan demikian, keahlian mereka bertambah, hingga akhirnya mendapatkan sertifikasi," kata Kepala Bidang Industri Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei Heru Nugroho di Jakarta, Senin.
Heru mengatakan, kerja sama tersebut merupakan buntut dari pertemuan Menteri Perindustrian Saleh Husin dengan Presiden Taiwan Ma Ying-Jeou pada Maret lalu, serta pertemuan Menperin dengan CSBC.
Dalam hal ini, CSBC menandatangani surat minat atau Letter of Interest (LOI) dengan Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai (Iperindo) di Surabaya pada 11 Juni 2015, yang berisi kerja sama bidang SDM galangan kapal tersebut.
Menurut Heru, para tenaga ahli dari Indonesia tersebut akan mengikuti magang dan pelatihan di Taiwan selama empat hingga lima tahun, untuk kemudian kembali ke perusahaan yang telah mengirimnya di Indonesia dan membangun industri galangan kapal Tanah Air.
"Untuk LOI pertama ini pasti sangat bermanfaat untuk meningkatkan 'skill' para tenaga kerja Indonesia. Karena ini 'free', CSBC yang akan menanggung semuanya. Ini adalah langkah awal untuk penandatanganan LOI lainnya," ujar Heru.
Heru menambahkan, rencananya, akan ada beberapa penandatanganan LOI kembali untuk kerja sama dibidang teknologi, navigasi, proyek bersama hingga bidang komponen-komponen perkalan.
"Tenaga ahli bidang industri galangan kapal Indonesia akan mendapatkan gaji dan fasilitas laiknya pekerja di Taiwan. Dengan demikian, keahlian mereka bertambah, hingga akhirnya mendapatkan sertifikasi," kata Kepala Bidang Industri Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei Heru Nugroho di Jakarta, Senin.
Heru mengatakan, kerja sama tersebut merupakan buntut dari pertemuan Menteri Perindustrian Saleh Husin dengan Presiden Taiwan Ma Ying-Jeou pada Maret lalu, serta pertemuan Menperin dengan CSBC.
Dalam hal ini, CSBC menandatangani surat minat atau Letter of Interest (LOI) dengan Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai (Iperindo) di Surabaya pada 11 Juni 2015, yang berisi kerja sama bidang SDM galangan kapal tersebut.
Menurut Heru, para tenaga ahli dari Indonesia tersebut akan mengikuti magang dan pelatihan di Taiwan selama empat hingga lima tahun, untuk kemudian kembali ke perusahaan yang telah mengirimnya di Indonesia dan membangun industri galangan kapal Tanah Air.
"Untuk LOI pertama ini pasti sangat bermanfaat untuk meningkatkan 'skill' para tenaga kerja Indonesia. Karena ini 'free', CSBC yang akan menanggung semuanya. Ini adalah langkah awal untuk penandatanganan LOI lainnya," ujar Heru.
Heru menambahkan, rencananya, akan ada beberapa penandatanganan LOI kembali untuk kerja sama dibidang teknologi, navigasi, proyek bersama hingga bidang komponen-komponen perkalan.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: