Bekasi (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jendral Badrudin Haiti menyatakan komitmennya untuk mengungkap kasus peredaran beras yang sempat meresahkan warga karena mengandung bahan plastik.

"Dari enam laboratorium, semuanya menyatakan beras yang ditemukan di Bekasi negatif (tidak mengandung plastik). Hanya Laboratorium Sucofindo saja yang menyampaikan hasil uji positif," katanya di Bekasi Senin.

Pihaknya hingga saat ini terus mendalami kasus tersebut untuk mengungkap siapa pihak yang bertanggung jawab atas keresahan yang timbul di masyarakat akibat rumor beras plastik.

"Kita akan ungkap, apakah di balik pengumuman (beras plastik) itu ada kelalaian atau salah prosedur dalam pengujiannya," katanya.

Badrodin mengatakan, penyelidikan terhadap beras tersebut juga akan dilakukan pihaknya terhadap kemungkinan pihak yang sengaja memperkeruh suasana dengan menghembuskan rumor tersebut ke masyarakat.

"Apakah ada kelalaian atau salah prosedur atau ada unsur kesengajaan. Kita akan ungkap," ujarnya.

Sebelumnya Kapolresta Bekasi Kota Kombes Pol Daniel Tifaona mengatakan penyelidikan pihaknya terhadap peredaran beras yang sempat diduga mengandung plastik hingga kini terus berjalan.

"Kasus beras yang sempat diduga berbahan plastik ini belum berakhir, masih terus kita lakukan penyelidikan dengan mendalami keterangan saksi," katanya.

Pihaknya menduga ada pihak tertentu yang sengaja memperkeruh suasana dengan menghembuskan isu beras plastik agar masyarakat khawatir.

"Sepertinya ada orang yang ingin bermain-main dengan kasus ini di Bekasi," katanya.

Hingga saat ini, Polresta Bekasi Kota telah memeriksa sedikitnya 20 saksi terkait dengan kasus tersebut dari kalangan pedagang, praktisi media massa, Pemkot Bekasi, ahli laboratorium, dan sejumlah konsumen.