Gol kemenangan Thailand dicetak oleh Runrat Phumichantuk menit ke-13 dan 51, Thitipan Puangjan menit 28, Narubadin Weerawatnodom menit 56, Chanathip Songkrasin menit 89.
Kekalahan telak itu sekaligus mengubur harapan tim Merah Putih untuk bisa tampil pada final untuk ketiga kalinya pada ajang SEA Games 2015.
Meski demikian tim asuhan pelatih Aji Santoso masih memiliki peluang untuk meraih medali perunggu SEA Games 2015 dalam perebutan juara ketiga melawan Vietnam yang akan digelar di tempat yang sama Senin (15/6).
Sementara itu, Thailand yang lolos ke babak final akan berhadapan dengan Myanmar yang telah lebih dulu lolos ke final setelah pada laga semifinal pertama mengalahkan Vietnam dengan skor 2-1.
Partai final SEA Games 2015 merupakan pertemuan dua pemuncak grup, Myanmar merupakan juara grup A dan Thailand yang juga juara SEA Games 2013 di Myanmar merupakan juara grup B.
Pada pertandingan yang juga disaksikan oleh supporter Indonesia yang menempati tribun timur Stadion Nasional Singapura itu, pelatih Aji Santoso memasang Yandi Sofyan Munawar menggantikan posisi Agung Prasetyo yang absen karena terakumulasi dua kartu kuning. Sedangkan Vava Mario Zagalo diplot menggantikan Muhamad Abduh Lestaluhu yang juga terkena akumulasi kartu kuning.
Timnas U-13 yang kembali turun dengan kostum kebanggaanya "Merah Putih" sebenarya memiliki peluang mencetak gol lebih dulu pada menit ke-12. Sebuah serangan melalui Ahmad Nufiandani nyaris membobol gawang Thailand namun diblok kiper Chanin Sae Ear.
Namun serangan itu justeru berbalik pada menit ke-13, sebuah serbuan melalui sektor kiri pertahanan Indonesia, Thailand mengoyak jala tim Merah Putih.
Sebuah umpan terobosan yang dibangun cepat disambut Pangjan Thitipan dengan tembakan ke gawang namun mampu diblok kiper Teguh Anwarudin, bola muntah langsung ditendang gelandang Rungrat Phumichantuk tanpa sempat terhadang Manahati Lestusen melesak ke gawang Indonesia.
Kombinasi permainan cepat dan bola tik-tak satu dua diperagakan tim "Negeri Gajah Putih" yang didukung penguasaan bola lini tengah yang lebih dominan pada babak pertama itu.
Kiper Timnas U-23 harus jatuh bangun menyelamatkan gawangnya dari ancaman steriker Rungrat Phumichantuk dan Chananan Phombubpa yang juga top skorer sementara tim Thailand dengan 4 gol.
Tekanan bertubi, akhirnya membuat gawang Teguh Anwarudin kembali bergetar menit ke-28. Sebuah tendangan sudut Nurul Sriyankem disambut sundulan kepala gelandang Puangjan Thitipan tanpa mampu dijangkau kiper timnas sehingga kedudukan 0-2 yang bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, tidak ada perubahan dari timnas. Kemudian Yandi Sofyan digantikan striker utama Muchlis Hadi Ning menit ke-50 yang pada laga itu dibangku cadangkan.
Lima menit kemudian, Narubadin Weerawatnodom mengoyak jala Teguh Amirudin untuk keempat kalinya, 0-4. Timnas menarik bek Vava Mario dan gelandang Paulo Sitanggang dan memasukan Zalnando dan Muhamad Hargianto.
Permainan Timnas Indonesia tidak berkembang karena mendapat tekanan terus menerus. Lini tengah yang dalam tiga laga terakhir berperan dominan sulit mengalirkan bola pada saat berhadapan dengan Buchanan Pombubpha dkk. Bahkan umpan-umpan Evan Dimas dan Paolo Sitanggang banyak dipatahkan lini tengah dan belakang tim Thailand.
Konsentrasi yang tidak lagi fokus pada akhir babak kedua, membuat gol kelima Thailand tak terbendung. Sebuah serangan tik tak diselesaikan Chanathip Songkrasin menjadi gol kelima sekaligus penutup pada pertandingan itu.
Hingga pluit panjang dibunyikan wasit Hiroyuki Kimura dari Jepang, kedudukan tetap 0-5 untuk kemenangan Thailand.
Susunan pemain kedua tim:
Thailand: Chanin Sae Ear (kiper), Peerapal Notechaia, Sarach Yooyen (k), Thitipan Puangjan, Artit Duosawang, Nurul Sriyakem, Narubadin Weerawatnodom, Tanaboon Kesarat, Chanathip Songkrasin, Chananan Pombubpha/Chenroop Samphaodi, Rungkat Phumicantuk.