Menpar bunyikan "okokan" tandai pembukaan Pesta Kesenian Bali
13 Juni 2015 21:24 WIB
Para peserta beraksi dalam pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-37 di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Bali, Sabtu (13/6/15). Sejumlah kegiatan seni seperti pameran, pagelaran, lomba, parade, dan sarasehan akan digelar selama sebulan penuh dalam kegiatan tersebut. (ANTARAFOTO/Rosa Panggabean)
Denpasar (ANTARA News) - Menteri Pariwisata Arief Yahya membunyikan alat musik tradisional "Okokan" sebagai tanda dibukanya Pesta Kesenian Bali ke-37 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar, Sabtu malam.
"Penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya patut kami sampaikan kepada Pemerintah Provinsi Bali dan seluruh masyarakat Bali karena sudah mampu melaksanakan pesta kesenian secara berturut-turut tanpa pernah terputus hingga ke-37 kalinya ini," kata Arief saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan PKB tersebut.
Arief Yahya membuka pesta kesenian itu mewakili Presiden Joko Widodo yang semula dijadwalkan akan membuka, namun akhirnya berhalangan hadir.
Saat membunyikan "Okokan" atau alat musik tradisional khas Kabupaten Tabanan, Bali itu, Arief didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama.
Dalam sambutannya, dia menyatakan bahwa memang kebudayaan sampai batas-batas tertentu yang ditampilkan, kemudian dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Di sisi lain, Arief menguraikan betapa Bali sudah berkontribusi besar, khususnya di sektor pariwisata. Pada 2014 saja, lebih dari 3,7 wisman yang mengunjungi Pulau Dewata dan lebih dari 6,9 juta wisatawan domestik. Dari kunjungan wisman, setidaknya telah dihasilkan devisa sekitar Rp40 triliun.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan Pesta Kesenian Bali merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun sebagi puncak apresiasi seniman Bali dan sarana komunikasi antarseniman.
"Terkait dengan tema Jagadhita yang diangkat dalam PKB ini menggambarkan kehidupan seni budaya masyarakat Bali yang tidak terpisahkan untuk mewujudkan kesejahteraan," ujarnya.
Ia menambahkan, melalui tema tema ini diharapkan mampu menjadi landasan yang kokoh agar seniman lebih bekerja keras dan melahirkan inspirasi seni budaya yang inovatif untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
PKB ke-37 akan berlangsung selama sebulan penuh dari 13 Juni-11 Juli 2015 dengan melibatkan seniman dari Bali, seniman duta dari berbagai daerah di Nusantara dan seniman asing.
Pastika berpandangan dengan keterlibatan kesenian luar daerah dalam PKB, menunjukkan bahwa kesenian dari luar juga dapat hidup berdampingan dengan kesenian Bali.
Setidaknya ada 26 kelompok kesenian di Nusantara yang menyatakan ikut berpartisipasi dalam PKB, diantaranya dari Banten, Jakarta, Yogyakarta, Kaltim, Gorontalo, Sulawesi Barat, NTT, Batam, Lampung Barat, Blitar, dan Bima. Sedangkan kesenian asing diantaranya dari India, AS, Jepang, Australia dan Timor Leste.
"Penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya patut kami sampaikan kepada Pemerintah Provinsi Bali dan seluruh masyarakat Bali karena sudah mampu melaksanakan pesta kesenian secara berturut-turut tanpa pernah terputus hingga ke-37 kalinya ini," kata Arief saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan PKB tersebut.
Arief Yahya membuka pesta kesenian itu mewakili Presiden Joko Widodo yang semula dijadwalkan akan membuka, namun akhirnya berhalangan hadir.
Saat membunyikan "Okokan" atau alat musik tradisional khas Kabupaten Tabanan, Bali itu, Arief didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama.
Dalam sambutannya, dia menyatakan bahwa memang kebudayaan sampai batas-batas tertentu yang ditampilkan, kemudian dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Di sisi lain, Arief menguraikan betapa Bali sudah berkontribusi besar, khususnya di sektor pariwisata. Pada 2014 saja, lebih dari 3,7 wisman yang mengunjungi Pulau Dewata dan lebih dari 6,9 juta wisatawan domestik. Dari kunjungan wisman, setidaknya telah dihasilkan devisa sekitar Rp40 triliun.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan Pesta Kesenian Bali merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun sebagi puncak apresiasi seniman Bali dan sarana komunikasi antarseniman.
"Terkait dengan tema Jagadhita yang diangkat dalam PKB ini menggambarkan kehidupan seni budaya masyarakat Bali yang tidak terpisahkan untuk mewujudkan kesejahteraan," ujarnya.
Ia menambahkan, melalui tema tema ini diharapkan mampu menjadi landasan yang kokoh agar seniman lebih bekerja keras dan melahirkan inspirasi seni budaya yang inovatif untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
PKB ke-37 akan berlangsung selama sebulan penuh dari 13 Juni-11 Juli 2015 dengan melibatkan seniman dari Bali, seniman duta dari berbagai daerah di Nusantara dan seniman asing.
Pastika berpandangan dengan keterlibatan kesenian luar daerah dalam PKB, menunjukkan bahwa kesenian dari luar juga dapat hidup berdampingan dengan kesenian Bali.
Setidaknya ada 26 kelompok kesenian di Nusantara yang menyatakan ikut berpartisipasi dalam PKB, diantaranya dari Banten, Jakarta, Yogyakarta, Kaltim, Gorontalo, Sulawesi Barat, NTT, Batam, Lampung Barat, Blitar, dan Bima. Sedangkan kesenian asing diantaranya dari India, AS, Jepang, Australia dan Timor Leste.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: